TANTANGAN 60 HARI MENULIS.HARI KE-40

#TantanganGurusiana

MENGUNDANG ENERGI POSITIF DENGAN BEROLAH RAGA

Oleh : Ria Riantini, S.Pd

“Assalamu’alaikum Bu Ibu…

Selamat pagi semua, semoga kita dalam keadaan sehat selalu. Aamiin ….

Alhamdulillah keadaan sekarang sudah masuk new normal , semoga kita bisa beraktivitas kembali seperti semula dan mudah-mudahan kita bisa melaksanakan senam lagi seperti biasa, oke !”

Pesan via grup WA dari Instruktur Senam kuterima pagi ini. Terbayang profilnya yang ceria dan tubuhnya yang masih tetap langsing walaupun sudah kepala 5. Tiba-tiba saja ada kerinduan dengan aktivitas satu ini. Sejak pandemik covid 19 melanda, selama itu juga kegiatan kutinggalkan.

Kutinggalkan dalam arti tidak lagi melaksanakan bersama dengan bimbingan instruktur. Akhirnya, menyempatkan sesekali di rumah dengan bantuan youtube. Terasa jauh berbeda. Barangkali karena melakukannya sendirian, jadi kurang semangat dan terasa hambar. Tak ada teriakan dan gelak tawa seperti ketika dilakukan bersama-sama.

Teringat pada peserta didik, sebagian besar diantara mereka sangat gemar dengan mata pelajaran olahraga, mungkin salah satu alasannya karena membuat mereka gembira. Untuk pelajaran tersebut mereka selalu menunggu-nunggu. Saya sendiri ketika jaman sekolah justru tidak terlalu suka dengan mata pelajaran tersebut, bukan karena apa-apa mungkin karena cepet cape saja. Bahkan pernah hampir mau pingsan di saat harus lari mengelilingi lapangan dalam rangka praktek ujian.

Dan entah bagaimana awalnya, justru setelah jadi emak-emak kegiatan berolah raga ini membuat jatuh cinta. Kalau saja kesempatan selalu ada dan tersedia, inginnya bisa melakukannya setiap hari. Terakhir hanya bisa melakukan maksimal 2 kali dalam seminggu. karena kesibukan dan rutinitas yang cukup menyita waktu.

Ketika ada kesempatan, kegiatan ini kumanfaatkan dengan maksimal. Aerobik, Ballydance, Salsa, Yoga, atau Zumba. Pada dasarnya , semua senam tersebut saya suka. Hanya Aerobik dan sesekali balllydance saja yang rutin dilakukan. Terbayang kembali bagaimana musik yang riang itu mengiringi gerakan demi gerakan. Kaki, tangan, dengan teratur mengikuti yang dicontohkan.

Tak jarang dalam pelaksanaannya, diiringi. gelak tawa juga canda. Bagaimana tidak, instruktur yang relatif mudah bergaul juga punya sifat humoris sehingga selalu membawa hangat suasana.

“ Ayo senyum, Bu ! utang lupakan dulu !” teriaknya setengah bercanda. Maka semua member menjadi lebih semangat. Keringat bercucuran, muka menjadi kemerahan. Cape tapi gembira.

Rasa gembira ini yang selalu kudapat setelahnya. Ongkos sebesar 15 ribu hingga 20 ribu rupiah sekali datang menjadi tidak ada artinya dibanding manfaat yang didapat.

Pantas saja dokter selalu menyarankan kepada kita untuk berolah raga teratur setiap hari. Tidak dimungkiri, karena kegiatan tersebut akan menjadikan tubuh lebih sehat dan bugar. Yang saya rasakan aktivitas ini tidak saja menghadirkan rasa gembira tapi juga bahagia. Ketika tubuh dalam keadaan gembira juga bahagia, tentu akan menular kepada orang di sekitarnya, begitupun sebaliknya.

Mudah-mudahan kegiatan ini menjadikan energi positif tetap mengalir. Aamiin

Permata Biru, 5 Juni 2020