Riayatul Ma'rifah

Penulis seorang guru di MTs Negeri 4 Tulungagung. Tugas lain di lembaga ini membina ektrakurikuler pramuka, PMR, dan tim kesiswaan. Senang berorganisasi m...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita Pulang Sekolah
Sumber: correcto.id

Cerita Pulang Sekolah

#111MENULISGURUSIANA

 

Cerita Pulang Sekolah

Oleh: Riayatul Ma'rifah

 

Senja mulai menyapa dihiasi mega-mega. Aku berjalan kaki menuju halte bus. Dua ratusan meter jarak sekolah dengan halte bus. Hari ini ada kegiatan tambahan di sekolah sampai pulang sore. Jarak rumah ke Madrasah Aliyah sekitar 30 km, sehingga pulang pergi naik bus atau mobil angkutan. 

 

Akhirnya masih ada bus yang lewat senja itu. Penumpang sepi bisa dihitung jari tangan sebelah. Adzan magrib sudah berkumandang. Bus melaju pelan menuju terminal. Tidak lupa kutunaikan kewajiban solat magrib di mushola terminal.

 

Ketika bus lanjut jalan, penumpang tinggal dua orang. Aku yang duduk di bangku depan dengan seorang nenek berkebaya hijau di tengah. Pak sopir kali ini sendiri tanpa kondektur. Jadilah di dalam bus hanya ada aku, sopir, dan seorang nenek di belakang. Ah ..., kenapa suasana jadi mencekam begini ya? Bulu kudukku merinding. Sampai persimpangan jalan, naik lagi tiga orang penumpang. Kelihatannya mereka satu keluarga. Lega rasanya. Akhirnya tujuanku hampir sampai. Aku berdiri untuk mendekat ke pintu keluar. Badanku berbalik ke belakang. Kemana nenek tadi? Hanya ada tiga penumpang sedang bersenda gurau. Kuedarkan pandangan setiap sudut dalam bus. Nihil. "Sudah sampai, Neng", Pak Sopir membuyarkan kebingunganku. Aku turun dengan seribu tanya. Kakiku masih gemetaran. Kulihat seorang nenek berkebaya hijau duduk di seberang jalan dekat rumahku.  

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Merindiiing, makin beragam goresan penanya. Dahsyat

02 Feb
Balas

Terima kasih, Bunda

02 Feb

Ih seremmmm

03 Feb
Balas

Hihihi...merinding ya Bu

03 Feb

Malem2 baca cerita ini jadi syereeemm hehe...

02 Feb
Balas

Hehe, merinding disko ya Bun. Terima kasih

02 Feb

Ngeri Bu, horor

03 Feb
Balas

Horor-horor sedap ya Bu. Hehehe. Terima kasih Bu

03 Feb

Seru sekali bunda. Lanjutkan dengan karya berikutnya agar terwujud buku tunggal kumpulan pentigraf. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.

03 Feb
Balas

Terima kasih, Pakdhe

03 Feb

mantul bu, sudah ku follow up

02 Feb
Balas

Terima kasih, Bapak

03 Feb

Keren ceritanya bu, walau agak seraaam. Merinding ambo.

03 Feb
Balas

Sama nulisnya juga ikutan merinding, Bu. Hehehe

03 Feb

Hik! untung siang. . coba malam tak lewati bacanya. . . aku penakut! Keren cerita horornya. Sukses selalu buat Bu Arik

03 Feb
Balas

Terima kasih sudah mampir, Bu. Semangat selalu

03 Feb

Awalnya agak merinding. Setelah itu, imajinasi liarku muncul. Nenek itu sebenarnya kondektur yang menyamar jadi nenek nenek berkebaya. Kebetulan hari tgl 21 April. Jadi hari kartinian. He..he..

03 Feb
Balas

Imajinasinya masuk, keren juga. Hahaha. Ndak jadi horor

03 Feb

Hiiii .... Ternyata sudah menunggu kedatangan kita. Merinding disko, Bu. Keren pentigrafnya. Salam sukses dan salam literasi.

03 Feb
Balas

Betul ikutan merinding juga. Hehehe. Terima kasih, Bu

03 Feb

Ceritanya horor bu. ,tapi keren. Semoga senantiasa sehat dan sukses selalu

03 Feb
Balas

Terima kasih, Pak

03 Feb



search

New Post