Keladi Tua vs Tua-Tua Keladi

#MenulisHariKe_89

#MediaGuruIndonesia

#Gurusiana

#Pentigraf

Keladi Tua vs Tua-Tua Keladi

Siang itu Jupri bertandang ke rumah kawan lama. Dendi namanya. WA kemarin sore dari Dendi yang mengatakan bahwa pohon rambutan di rumah Dendi sudah berbuah lebat, menjadikan Jupri tergiur ingin mengunjungi Dendi. Dengan meminjam motor matic istrinya, Jupri melaju dengan kecepatan sedang. Ternyata Dendi sedang menunggunya di halaman depan. Tampak aneka bunga hias tertata rapi di rak bunga. Bunganya bervariasi. Bunga-bunga yang sedang viral di perjagatan emak-emak.

Istri Dendi ada di halaman depan juga, sedang menyiangi bunga-bunga yang sudah layu dan tua. Bunga keladi yang paling banyak disiangi. Beberapa yang layu dibuangnya. “Keladi yang tua ini cabuti saja dan buang.” ucap istri Dendi. Jupri yang tak begitu paham tentang perbungaan langsung mengangguk-angguk. Dendi mengajak Jupri duduk di kursi teras depan. Mereka mengobrol. Obrolan jadi ngalor ngidul. Bahkan Jupri membicarakan tetangga sebelah rumah yang masih gadis, mahasiswi yang nge-kos di samping rumah Jupri.

Dendi terlihat sangat antusias membicarakan mahasiswi itu. Tiba-tiba tampak mahasiswi itu keluar kosannya. Dendi berhenti bercerita dan terpana melihat mahasiswi itu. “Enak ya mandangi gadis ranum? Dasar tua-tua keladi, kayak keladi tua itu yang aku cabuti. Mau?” Istri Dendi tak disangka memakaikan pot besar kosong ke kepala Dendi. Dendi kelabakan tertutup pot.

Rangkasbitung, 16 Januari 2021. 16.34