AKULAH WANITA KARIR BERKUMIS TIPIS NAN SEKSI

Oleh Rica Khoirany, S.Pd.

Kumis tipis nan seksi menjadi sesuatu yang kadangkala dapat menjadikan kebanggaan bagi seorang pria yang merasa dirinya begitu terlihat jantan. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya dapat terjadi hanya pada para pria saja. Aku contohnya, perkenalkan, aku seorang wanita yang tinggal di kota Muntok Bangka Barat yang merasa bangga dan selalu menikmati kehadiran keindahan kumisku di tengah pekerjaanku sebagai seorang wanita karir, profesi guru yang merupakan ladang amal bagiku. Bak bulan purnama yang indah aku selalu mengagung-agungkan kumisku itu ketika aku bercermin di depan cermin kesayanganku. Akulah wanita yang memiliki berbagai kesibukan yang selalu saja berkesempatan merawat kumisku tanpa sekalipun menghiraukan omongan orang tentang kehadiran kumisku. Tak satupun bulu kumisku kubiarkan tercabut dari akarnya. Rica namaku, tanpa perasaan malu sedikitpun, aku selalu membiarkan kumisku tetap tumbuh terawat di atas bibirku yang indah sekalipun ada juga beberapa orang yang nampak risih dan mencibir seketika melihat kumisku yang tetap kokoh dan tidak pernah sekalipun kucukur. Memiliki kumis tipis nan seksi tersebut sama sekali tidak memuatku merasa minder. Justru sebaliknya, aku merasa bak penyanyi Iis Dahlia yang selalu dapat menebarkan pesona hanya dengan mengunggulkan keindahan kumis tipis yang nampak seksi dimataku. Aku merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Senen dan Ibu Rosadah yang selalu kelihatan riang dan menebarkan senyuman terindahku disaat mengajar para siswaku. Tak ada rasa menyesal sedikitpun terlihat seperti wanita yang aneh di mata kebanyakan orang. Karena aku merasa tidak semua wanita dianugerahi keindahan seperti yang aku dapatkan. Bagiku, kumis tipis nan seksi adalah salah satu anugerah terindah dari Allah yang kumiliki. Karena anugerah itulah, aku berjodoh dengan seorang pria tampan nan mapan di daerahku. Dia bernama Alfa. Seorang lelaki yang bertanggung jawab dan memiliki pribadi kepribadian yang baik. Dari awal aku menjalin hubungan dengannya, bak seorang putri tercantik aku diperlakukannya. Bahkan ia tak segan selalu membanggakan kumisku yang seksi di hadapan semua teman-temannya. Tak ada rasa malu ataupun minder sedikitpun dari raut mukanya saat ia memperkenalkanku dengan orang-orang baru di sekitarnya. Hari demi hari pun kujalani hidupku dengan penuh kebahagiaan bersamanya. Menikah dengannya menjadikanku wanita terbahagia di dunia. Pujian demi pujian yang dilontarkan dari mulut suamiku itulah yang kian membuatku semakin percaya diri dengan penampilanku. Akulah wanita karir berkumis tipis nan seksi. Takkan pernah bosan menatap kumisku karena bagiku itulah satu harta terindahku.