Rica Susanty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Angpaw Lebaran

Angpaw Lebaran

"Tante lebih ... angpawnya ..." (dengan suara tegas)

"Memang kenapa, Nak?" (Aku tertegun ... lalu dengan masih tertegun dan bertanya dalam hati)

Sambil kuterima lebihnya angpaw tadi. Kutanya memang yang lain tidak sama ya isi angpawnya ?? Mereka mengangguk. Cerita pendek, aku mengambil hikmah yang bisa diteladani oleh kita semua Subhannallah. Setelah beberapa waktu aku baru berpikir Ada dua hal yg bisa kita semua bisa dari kejadian ini.

1. Nilai kebersamaan, seorang anak masih sekolah dasar menanamkan kebersamaan saat dia merasa mendapat sesuatu yg lebih, sementara itu hanya dengan sedikit kebersamaan itu akan Sama dengan dia yang lain. (Jangan lupa orang tua untuk pertama kalinya) 2. Nilai kejujuran. Jujur tidak selamanya dengan mudah dilakukan. Ketika kita merasa lebih mendapat sesuatu yang kejujuran akan hilang. Tapi anak kecil tadi sudah menyadarkan orang-orang di luar sana, Tentang jujur ​​yang sebenarnya. Ketika bersama orang-orang lain yang bersamanya, dia takut untuk mengambil yang lebih. Dia malu untuk tidak sama dengan yang lain karena jujur ​​yang diutamakan. Lalu kemanakah orang-orang yang hilang kejujuran sebenarnya. Jujur karena takut Tuhan akan Murka. Jujur adalah karakter dasar sebagai benteng melawan hal yang batil. Kejujuran yang harus ada dalam setiap insan. Jujur yang ditanamkan oleh mereka yang tidak meremehkanhal kecil. (Kemanakah orang tua yang lupa menanamkan semuanya) Lalu kemanakah kebersamaan jika kejujuran dibohongi dengan kebohongan negatif (jangan lupa ada kebohongan positif ya) Belajarlah di nilai ini yang kelihatan mudah tapi sebenarnya sulit. Apalagi di zaman yang serba rumit. maukah menjadi pimimpin untuk diri sendiri saja dulu. Memimpin hati dan meneladani diri sendiri. Seperti anak kecil tadi mengembalikan sedikit karena tidak sama dengan temannya yang kurang sedikit (hanya sedikit saj) agar terjaga pada sekelilingnya kejujuran dan kebersamaan. Sungguh ini sangat luaar biasa. Bagiku ini luar biasa, . . . entah untuk mu ... Sepelekah?

25062017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jujur menjadi parameter utama sebagai nilai akhlaq. Luar biasa

26 Jun
Balas

Langka anak sepertinya.

26 Jun
Balas

Luar biasa...pastinya itu didikan dari ortu dan orang2 disekelilingnya...

27 Jun
Balas

iya pak sampe hari ini terharu sama anak itu ... sampe teman-teman ngacungi jempol tapi ga sempat saya foto hehehe

26 Jun
Balas

Iya ni... kadang saya jiga berpikir begitukah anak yg kita didik di rumah?? Seperti teman2 nya tidak??

27 Jun
Balas

Cerita yg menggugah

03 Jul
Balas



search

New Post