Berita apa yang lebih mendebarkan selain KEMATIAN??? Hari ini degup jantung seakan berhenti ketika mendapat berita dari salah seorang anggota grup whatsApp. Tragis, di tengah banyaknya kabar duka dari berbagai media karena COVID-19 yang masih merajalela, tiba-tiba berita ini muncul sebagai akibat darinya.

"Diduga karena depresi akibat beban mengajar daring alias online terlalu berat, seorang oknum guru di salah satu SMP negeri di Banjarangkan nekat melakukan percobaan bunuh diri." Dilansir dari (liputan 9 gurubisa.com)

https://www.gurubisa.com/2021/08/astaga-stres-beban-mengajar-daring.html

Diri ini hanya mampu merenung sejenak. "Beban berat mengajar daring." Saya pun tak bisa membantah karena itulah kenyataannya. Guru dituntut untuk bisa sekreatif mungkin dalam menyajikan pembelajaran agar banyak siswa yang mau mengikuti. Sementara di luar sana, banyak angin tak segar yang menyatakan bahwa guru tetap mendapat gaji meskipun tidak mengajar.

Ya... COVID-19 memang tidak berpengaruh pada keuangan guru PNS, tapi justru lebih menyerang mental. Bagaimanapun, semua terdampak oleh COVID-19. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Terus tertekan dengan beban atau tetap melaju mengikuti arus perkembangan. Sesekali bolehlah kita duduk, istirahat, lalu merenung. Sungguh, Nikmat Tuhanmu manakah yang kau Dustakan? Ingatlah bahwa nafas segar ini adalah nikmat. Tubuh sehat ini adalah nikmat. Pikiran yang jernih adalah nikmat. Rasanya tak pantas jika terus mengeluh dalam nikmat yang tak pernah Allah cabut dari diri kita.

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS Ath-Thalaq:4)

Semoga kita semua dijauhkan dari sikap putus asa. Aamiin...

Ngawi, 25 Agustus 2021 pukul 17.30