Ridha Rokhani

Ridha Rokhani, S.Pd. adalah perempuan berasal dari Ngawi yang mengajar matematika di MAN 2 Jember. Dia adalah sosok yang ingin terus berusaha menjadi lebih baik...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cerita Kami (part 1)
Dokumen pribadi

Cerita Kami (part 1)

Tik... Tok... Tik... Tok... Wussssss....

Bunyi jam dinding dan kipas angin yang tidak pernah mati mendominasi suara di tempat yang penuh dengan pasien ini. Kamar Wijaya Kusuma C1 lantai 2. Sudah 2 Minggu suami di sini, menemani ibu mertua yang tengah sakit menderita hydrocephalus (kelebihan cairan pada otak yang menyebabkan sakit kepala tak tertahankan dan berkelanjutan).

Berawal dari sebulan yang lalu. Ketika saya pulang kerja dari Jember seperti biasa. Saat itu madrasah masih menggunakan pola 5 hari kerja. Sehingga saya bisa berangkat lebih awal, yaitu hari Jum'at sore menuju Madiun. Saya memang selalu pulang seminggu sekali Januari ini untuk mengunjungi buah hati yang tinggal bersama ibu di desa Puhti, kec. Karangjati, Kab. Ngawi. Sabtu pagi, 29 Januari 2022. Kisah pilu itu dimulai. Tulilut... Tulilut... Nada pesan wa masuk.

"Mbak, tolong sampaikan mas Dik, ibu sakit." Kubaca pesan itu dalam hati. Saat itu, mas Dedik (suamiku) sudah berangkat ke kantornya, Madiun.

"Yah, adik wa katanya ibu sakit." Kukirimkan pesan kembali ke suami via wa. Kekhawatiran perlahan muncul. Saya segera mengajak Nisa berangkat ke rumah Utinya. Nisa adalah nama dari putri pertama kami yang berumur 4 tahun. Jarak rumah kami dengan mertua sekitar 12 km. Bisa ditempuh dalam waktu 20 menit dengan sepeda motor.

Sesampainya di rumah mertua, kami langsung menemui ibu. Beliau sedang tiduran di sofa. Katanya kepalanya yang sebelah terasa sakit sekali. Lalu beliau meminta saya untuk membelikan obat di apotek. Tak lama setelah itu mbah (ibunya ibu mertua) datang untuk memberikan pijatan. Kami (cucunya) biasa memanggilnya dengan sebutan "yonge".

"Yonge sudah datang. Mari masuk Yong!" Kataku mempersilahkan yonge dan Bu le' yang baru saja selesai memarkir kendaraannya di depan rumah. Ibu sudah menyiapkan tempat untuk pijat tradisional di ruang depan dengan menggelar tikar dan diberi kasur tipis beserta bantal di atasnya. Semuanya terkesan biasa saja. Iya, hanya sakit kepala biasa. Ibu masih bisa bangun, duduk, dan berjalan.

Bersambung ....

Madiun, 19 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mau koment ceritanya masih bersambung....semoga segera sembuh Bu...

19 Feb
Balas

Aamiin... Iya pak, soalnya terlalu panjang. Hee... Maaf!

19 Feb



search

New Post