Kebenaran Pilihan
Penuh pemikiran memang. Ketika umur sudah lama menginjak kepala 2, tapi hati belum juga mau membuka. Saat itu aku berada pada pilihan yang sulit. Hobi traveling membuat seorang traveler melirikku. Hati ini masih membeku, setelah kisah percintaan semu di SMA dulu. Aku lebih memilih menjauh dari yang namanya laki-laki. Kutangkupkan tanganku ketika bertemu. Tak lupa salam menghiasi bibirku. Ah, aku tak peduli meski banyak orang mencibirku. "Umur segitu seharusnya sudah menikah. Eh Mi, saya punya dagangan. Siapa tahu jodoh." Ucap seorang tetangga sebelah rumah.
Kembali kupikirkan tujuan hidup ini. Jika hanya untuk traveling, di sana ada seorang traveler tengah menunggu. Misalkan untuk membeli rumah dan gaya gayaan, kemarin aku berkenalan dengan laki-laki yang kelihatannya tampan dan mapan. Tapi, bagaimana jika nanti aku memiliki permasalahan agama. Mampukah dia membimbingku? Apa yang akan aku bawa nanti ketika mati? Agama, benar. Tujuan hidupku adalah untuk beribadah pada Allah. Maka seharusnya kusandarkan hatiku atas dasar itu. Lalu kuingat seseorang yang baru mengirim surat tempo hari. Lelaki yang selalu memberi solusi atas setiap permasalahanku dengan ungkapan "laa tahzan, HADZA SAYAMURRU. (Jangan bersedih, ini semua akan berlalu)" Hanya seperti itu. Tapi, hatiku begitu tenang dibuatnya. Mungkinkah ini cinta? Meski bibir tak mengucapkannya tapi hatiku merasakannya. Meski mataku tak mempercayainya tapi jiwaku tenang bersamanya.
Tulilut... Tulilut... Dering ponselku berbunyi. Dia... Iya dia... Ingin mengajakku menuju Mahameru. Aku masih ragu, tapi dia begitu memukau. Membuat jantungku tak berhenti berdebar. Tiba-tiba... "Brak." Tubuhku seakan menimpa sesuatu. Lalu aku terbangun, mengambil ponselku dan melihatnya sudah berada di sampingku, tertidur pulas tanpa mempedulikanku. Aku tersenyum mengingat itu. Tapi kenyamanan ini membuatku yakin bahwa jodohku tak akan tertukar.
Jember, 3 Februari 2022 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren, alur yang mampu mneghipnotis pembacanya.
Terimakasih kakak...
Keren, alur yang mampu mneghipnotis pembacanya.