NIK adalah data pribadi yang dimiliki oleh seseorang. Kebocoran data ini sangat berpengaruh pada nasib seseorang. Seperti apa model dari kebocoran data? Baru-baru ini, marak berita tentang kebocoran data di aplikasi peduli lindungi. Dengan bermodalkan data NIK, pelaku dapat membuat sertifikat vaksinasi palsu yang diperjualbelikan kepada masyarakat.

Kebocoran data seperti ini membuat masyarakat panik. Khawatir data pribadi mereka akan dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak baik. Pelaku bisa saja mendaftarkan pinjaman online atau yang lainnya. Oleh karena itu, data pribadi harus benar-benar tersimpan secara aman.

Awalnya, Menkominfo membuat aplikasi peduli lindungi atas permintaan dari masyarakat. Masyarakat menginginkan sertifikat vaksinasi yang dapat dipergunakan untuk melakukan perjalanan atau kunjungan ke tempat-tempat tertentu. Lalu bagaimana jika aplikasi ini justru membuat data pribadi tidak aman?

Dilansir dari tvOnenews, pelaku pembobolan aplikasi peduli lindungi berhasil ditangkap Polda Metro Jaya pada Jum'at (3/9/2021). Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imam mengatakan bahwa terjadinya illegal access atau pencurian data aplikasi peduli lindungi yang diatur dalam pasal 30 dan 32 UU no.19 tahun 2016 tentang ITE.

Selengkapnya bisa dilihat video berikut ini.

Jember, 4 September 2021