Sepertinya... Memang harus bersahabat dengan si licin
Membeli tanaman 10.000, ditambah potnya 10.000, tanahnya 5.000. 25.000 baru dapat 1 tanaman. Mahalnya... Padahal di sekitar banyak tanaman hias berkeliaran. Bumbu dapur juga harus dikembangbiakkan. Hhh... Tapi,,, apalah daya. Hati ini masih belum bisa tenang bersamanya. Gelora dalam dada. Getaran jantung yang menjelma setiap kali bertemu dengannya.
SebenarnyaASebenarnya, ingin menjadi bagian dari manusia penggerak perubahan. Menanam 1000 pohon untuk dunia yang lebih berwarna. Tapi... Aku tak bisa. Si licin itu begitu menjijikkan bagiku. Jangankan bermain dengannya, memegangnya, dan berkotor-kotoran bersama. Melihatnya saja membuat jantungku berdebar tak karuan.
Ah... Sulit sekali rasanya menjadi agen perubahan. Hei,,, bukankah seharusnya aku juga perlu berubah? Benar, merubah mindset bahwa aku tak bisa mendekatinya. Atau, biarlah dia mendekatiku, toh hanya sementara. Saatnya sekarang, aku harus keluar dari zona nyaman. Demi sebuah misi pengiritan. Hee.. hee.. maklum, namanya juga emak-emak. Kubeli pot kecil dan polibag yang setara dengan uang di kantong saat tanggal tua. Tanah, kalau ini harus beli. Supaya Ndak ribet saat pengolahan dan tidak menyita waktu lama. Jadi, mulailah kita menanam! Dengan memanfaatkan sarung tangan plastik. Setidaknya, aku tak akan bersentuhan dengannya. Hal ini sudah aku prediksi sebelumnya.
Baiklah... Kita mulai acaranya. Pakai dulu sarung tangan plastiknya. Perlahan, kubuka tanah yang masih dalam plastik. Kusobek-sobek hingga tanahnya keluar. Aku memang tak berusaha mencarinya. Biarlah dia menemuiku sesuka hati. Kuambil pot yang telah tersedia, kumasukkan sebagian tanah ke dalamnya. Lalu, tanaman itu berdiri tegak. Kutimbun lagi akar dan batangnya hingga sampai pada ketinggian pot kecil itu. Pucuk merah, kau telah tertanam dengan jemariku sendiri. Ah... Rasanya bahagia sekali. Aku bisa mengalahkan rasa ini. Hei si licin, kini aku bisa berbicara denganmu tanpa ada rasa ngilu. Tapi,,, kini kau malah kabur, masuk kembali ke dalam tanah. Hmmm... Baiklah, sepertinya aku harus bersahabat denganmu.
Pondok Surgaku, 19 Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren, selamat bunda sudah berhasil berteman dengan si licin. sukses selalu
Terimakasih bun...