Ridwan Nurhadi, S.Pd

Teruslah merasa lapar dan teruslah merasa bodoh, agar terus menjadi pribadi pembelajar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Keluarlah dari zona nyamanmu

Keluarlah dari zona nyamanmu

Sembilu yang dulu biarlah berlalu

Bekerja bersama hati

Kita ini insan bukan seekor sapi

Aku bisa saja duduk dikursi pojok itu, tempat favorit mahasiswa PPG yang galau memikirkan keluarga dan nafkah yang ditinggalkan, sembari meratapi nasib bahwa PPG ini tak seindah persepsi. Tangan bergerak diatas kertas kosong untuk mengkalkulasi berapa lembar rupiah yang tersisa untuk bertahan hidup. Tak peduli riuh suasana kelas, fisiknya dipojok sana tapi jiwanya melanglang buana.

Aku bisa saja duduk dikursi pojok itu, tempat favorit mahasiswa PPG yang sibuk memainkan gadget, sembari sesekali bercengkrama dengan dunianya sendiri. Kadang tersenyum simpul sendiri, sibuk menyapa dunia mayanya namun kakinya tak pernah menjejak didunia nyata. Fisiknya dipojok sana tapi jiwanya melanglang buana.

Aku bisa saja duduk dikursi pojok itu, nyaman dengan kesendirian sembari membaca novel tetralogi Laskar Pelangi kesukaanku yang berulang kali tak jenuh 'kusetubuhi' kata demi kata. Kadang aku menjelma menjadi Ikal dengan sejuta ide cerita, kadang menjadi Lintang dengan segudang impian dan bahkan aku menjelma menjadi bu Muslimah dengan ketangguhan jiwa pendidiknya. Novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov bisa membuat fisikku dipojok sana namun jiwaku melanglang buana.

Tapi ternyata aku tak memilih kursi dipojok sana, aku tak boleh memilih zona nyaman. Karena itulah aku memutuskan duduk disini tepat didepan dosen berdiri menerangkan kata demi kata, bahkan saat mereka bergumampun aku bisa mendengarkan. Lega rasanya bisa lepas dari kursi zona nyaman dipojok sana sehingga aku bisa paham apa yang mereka sampaikan dari materi pedagogik yang selalu mengusik sampai nomor - nomor permendikbud yang rasanya berbeda dengan permen yang sering kubeli diwarung tetangga.

Dikursi paling depan ini aku dapat merasakan sorot mata tajam saat guru pamong 'menelanjangi' RPP ku komponen demi komponennya seakan mencari sela kesalahanku meski satu kata. Bahkan aku menjadi saksi pembantaian argumen mahasisiwa yang tak punya data valid saat presentasi didepan kelas. Kursi didepan kelas memang bukan kursi zona nyaman tapi aku lega 'berani' mendudukinya.

Ketika istirahatpun aku bisa saja memilih zona nyaman untuk bergegas mencari tempat tidur siang, tapi itu tidak kulakoni. Aku lebih memilih berinteraksi kesemua teman-teman kuliahku. 'Membersamai' mereka dalam setiap hari-hari yang kita lalui, sehingga aku dapat merekam jelas, nama, tempat tugas bahkan keluh kesah mereka. Sebab aku punya prinsip "Lebih baik di traktir daripada mentraktir". hehe bukan itu. Tapi prinsipku adalah "Aku takkan bisa dikenal baik mereka, sebelum aku mengenal baik mereka".

Ditempat kos pun aku bisa memilih zona nyaman, tiduran, sendirian dan akhirnya lelap dalam mimpi-mimpi indah. Tapi bukan Ridwan kalau tak hobi kelayapan. Selepas kuliah aku memasang rencana, tempat mana saja yang aku akan kunjungi mulai dari ujung barat sampai ujung timur dari ujung utara sampai ujung selatan. Hasil dari pengembaraanku adalah petualangan yang asyik punya.

Banyak orang yang mengartikan keluar dari zona nyaman adalah kita keluar dari tempat bekerja yang sudah nyaman dan membuat tantangan baru. Memang 'gak' salah 'sih'. Tapi bagaimana kita mau bahagia kalau selalu memiliki prinsip itu. Bagi saya keluar zona nyaman adalah trik untuk terus mengupgrade diri, misalnya kita nyaman dalam kesendirian maka kita ubah untuk mencari kebersamaan. Kita nyaman dengan merasa keilmuan kita sudah mumpuni maka kita ubah untuk terus menimba ilmu baru, ingat jangan pernah menuntut ilmu karena ilmu itu tak bersalah padamu.

Zona nyaman adalah zona yang kadang melenakan kita untuk tidak beradaptasi dengan lingkungan ataupun perubahan zaman. Maka keluarlah dari zona nyaman dan rasakan nikmatnya petualangan. Jika engkau ingin pergi cepat, pergilah senrdiri. Jika engkau ingin pergi jauh, pergilah bersama.

Don't limit your challenge but challenge your limit!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju pak. Keluar dari zona nyaman membuat kaya batin kita. Barakallah.

19 Jul
Balas



search

New Post