✍✍✍

Sore nan indah, jejak langkah menuju pabrik yang terletak di pinggiran sungai Palu. Sungai yang terkenal dengan kehadiran buaya berkalung ban. Bantaran sungai yang mencekam buat semua orang karena adanya buaya yang sudah berkembang biak di sungai Palu (Sulawesi Tengah).

✍✍✍

Lokasi pabrik itu harus berdekatan dengan sungai. Sebab, lokasi strategisnya harus dekat dengan air. Pabrik yang merupakan anak Pabrik tempe terbesar di Indonesia itu telah berkembang pesat di Palu. Produk tempenya yang higienis dengan rasa yang enak, membuat tempe ini luar biasa di kenal dan habis terjual.

✍✍✍

Tempe bukanlah makanan khas kota Palu. Tempe merupakan makanan khas dari pulau Jawa. Seiring perkembangan waktu, tempe mulai di kenal di seluruh Indonesia. Hal itu terjadi, karena proses perantauan masyarakat Jawa ke kota Palu dan proses transmigrasi, serta perkawinan antar suku di Sulawesi Tengah.

✍✍✍

Makanan yang terbuat dari kedelai super ini sudah populer di daerah Sulawesi Tengah. Harga jual yang murah, memasaknya praktis, dan rasanya manyos di lidah membuat orang tergoda untuk mencicipinya. Apalagi, kalau pakai sambal khas Jawa, tambah nikmat di mulut. Hampir semua warung bernama Mas dipinggiran jalan kota, menjual tempe goreng atau gorengan dari tempe.

✍✍✍

Bukan karena harganya murah, tempe merupakan makanan yang banyak mengandung gizi karena terbuat dari kacang kedelai. Proses pembuatannya pun steril di pabrik yang saya kunjungi. Jejak langkah saya pun sangat beruntung, karena saya dan ipar saya diberikan tempe yang gratis.