Gadis ini memang baru duduk di kelas 8, sudah beberapa kali memenangkan lomba menulis yang diadakan oleh mediaGuru.

Kebumen sebagai tempat kelahirannya. Ia terdampar di Ambarawa bersama ayah dan ibu.

Pertama mengenal Rahma atau Nur Rahmawati sejak masuk di SMPN 5 Ambarawa. Dinda sebagai wali kelas berusaha memahami sifatnya. Apalagi dari berbagai kegiatan di sekolah, ia sering pingsan maupun kesurupan. Maklumlah sekolahnya termasuk berhawa dingin karena dahulu bekas lahan pemakaman orang Cina.

Seringnya memiliki pandangan kosong dan hobi menangis membuat Dinda harus melakukan berbagai cara agar sifat yang kurang baik lama kelamaan terkikis .

Bergandengan tangan dengan sang ibu, Dinda berusaha mendorong untuk menulis dan menari. Kegiatan yang bertujuan supaya waktunya lebih bermanfaat.

Pertama kali mengikuti lomba menulis ada saja keluhan yang diungkapkan. Mulai dari kehabisan kata hingga tidak bisa masuk ke blok sasisabu karena lupa paswordlah bahkan email-nya.

Begitu juga dengan kesempatan tampil dalam menari, tujuannya supaya ia percaya diri di depan umum.

Sungguh extra sabar menghadapinya. Dukungan dari Bu Mugi sebagai orang tua membuat Dinda merasa ringan dalam mendampingi .

Semoga dikemudian hari tercapai keinginanmu, nak.