Ridyawati

Lewat Seni Bersama Meraih Impian Berinovasi Untuk Terus Berkarya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Debat Seru
Dok. Pri

Debat Seru

“Projek kali ini bertema wirausaha” begitu kata bu Iroh,

Salah satu guru yang ditunjuk untuk menjadi seorang penanggung jawab P5. P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka dengan tujuan mengoptimalkan kemampuan siswa berdasarkan tema tertentu yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. SMPN 5 Ambarawa tahun 2022/2023 untuk pertama kali menerapkan kurikulum merdeka. Sedangkan kelas 8 dan 9 masih melaksanakan kurikulum lama.

“Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh siswa?” tanyaku,

“Melelahkan sekali bagi wali kelas” bisik bu Nia,

“Bukannya setiap kelas ada pendampingnya?” sergah pak Jefry sang ketua,

“Mereka mengajar di kelas tinggi dijam yang sama” jawab bu Nia,

“Coba sekali-kali handle kelas saat materi bahasa inggris, apakah mampu?”

“Bukannya sudah diberi materi?” lagi-lagi pak Jefry menyanggah,

“Betul, siapa yang mengajar? wali kelas bukan?”

“Guru yang terlibat dalam materi tertentu, hanya share di kelas siswa diminta untuk melihat you tube, pelajari materi bla...dan bla...tetap saja wali kelas yang menerangkan dan membimbing” cibir bu Nia kesal,

“Nggak dapat pahala malah kekeliruan”

“Kalau begitu bagaimana menurut bapak dan ibu guru semua?” volume suara pak Jefry mulai pelan,

“Perlu adanya perubahan” jawab bu Siska,

“Kita coba dengan sistem blok, waktunya 14 hari”

“Kali ini temanya apa?”

“Projek pertama suara demokrasi, projek kedua kebinekaan, ketiga ...?”

“Wira usaha saja”

“Wirausaha itu luas lho, secara sederhana kita membuat karya dan dijual”

“Lihat pada buku panduannya”

“Betul, jadi bisa tepat dalam penerapan”

“Kalau dari internet contohnya adalah membuat produk daerah yang memiliki nilai jual”

“Nah ....bagaimana kalau serabi? Ambarawa khan terkenal dengan serabi klasiknya”

“Waktunya empat belas hari lho, harus ada lagi”

Perdebatan seru antara para wali kelas tujuh dengan pendamping membuat wawasan semakin terbuka hingga tak terasa dua jam berlalu.

“Deal ya, projek kali ini adalah membuat serabi, kemoceng, keripik dan kue kering” kata Bu Iroh,

“Okey” serempak kami menjawab,

Keputusan materi yang relevansi dengan kehidupan sehari-hari terasa lebih tertata dibandingkan dengan projek sebelumnya. Pengalaman terdahulu sebagai ujung tombak terletak di bahu wali kelas, bahkan dapat dikatakan hampir seratus persen waktu dan tenaga untuk mendampingi. Sedangkan guru pendamping tak selamanya dapat bersama karena merekapun berbenturan dengan kewajiban sendiri. Sesekali mereka ikut bila ada waktu luangnya.

“Usul bu, bagaimana kalau kita belajar dahulu agar mudah menyampaikan” usulku,

“Okey, kita ke Ngampin dan belajar dengan sang ahli”

“Setuju...”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

25 Mar
Balas

terima kasih bapak

27 Mar



search

New Post