Beberapa hari cuaca masih kurang mendukung. Begitu juga di hari Minggu.

Suasana pagi ini diterpa hawa dingin serta hujan yang belum juga mereda membuatku terdiam nyenyak dibalik selimut.

Tiba-tiba, dddrrt...bunyi notife pesan masuk terdengar, tak hanya satu kali bahkan beberapa kali.

Rasa penasaran menghantuiku, siapa pengirim pesan dipagi buta.

Segera kuraih gawai diatas nakas. Sejenak mataku melebar tak percaya dengan isi berita yang kuperoleh.

Sepuluh siswa SMPN 5 Ambarawa terpampang manis dalam deretan 231 siswa se Indonesia.

Pengumuman pemenang lomba menulis tentang ibu inilah yang beberapa hari membuatku gelisah menunggu.

Aku tak tahu penyebabnya, namun bila terlihat jumlah siswa lolos dalam lomba kali ini maka kupahami mungkin dari sisi peserta yang luar biasa.

Wajah-wajah baru mulai bermunculan di sekolahku. Aku bersyukur semoga mereka terus berkarya, bersaing dalam kebaikan menunjukkan kemampuannya masing-masing.

Dibalik musibah karena keteledoran sendiri membuat nomor handphone kena bajak, akibatnya aku kehilangan nomor penting serta berbagai data lainnya.

Semoga rekan-rekan dari mediaGuru, Yon 902, D3 Seni Tari IKIP Semarang, IPP Jateng, TNGP, S2 Pendidikan Seni UNNES, Siip Publishing, KSBM, KMB, GBM serta nomor pribadi lain memakluminya.

Aku berharap hanya satu orang saja yang terlena dengan mengatas nama diriku.