Saat Ani merasakan kesedihan yang luar biasa banyak teman dan sahabat yang menguatkannya untuk selalu sabar dan ikhlas.

Sesungguhnya ia menyadari bahwa semua diatas bumi akan kembali kepada sang pencipta.

Hati dan pikiran beku berjalan seolah kaki yang menggerakkan tanpa tujuan, bola mata berkeliling membisu melihat satu persatu tak kuasa untuk memilah.

"Jangan sedih" peluk erat Tuti,

"Harus kuat" genggam tangan Utami,

"Tetap semangat" Yati menepuk bahu pelan,

"Ikhlas ya" ucap Andho tegas,

"Sabar dan harus sabar" sambil Nisa mengusap lembut tangan Ani,

Berbagai ucapan dan hiburan membuat Ani tak merasa sendirian. Banyak tangan menggapai menolong untuk bangkit dari keterpurukannya.

Terima kasih untuk semua teman dan sahabat yang ikut mendoakan baik nyata maupun maya, yang datang hingga sampai ke pemakaman.

Tak mungkin Ani menjabarkan satu persatu namun dari seluruh keluarga besar Rr.Tuti Suprapti binti Raden Pandji Sadiman Karyo Winoto merasa terharu atas bantuan moril maupun materi semoga mendapatkan limpahan pahala dari Allah SWT.