Ridyawati

Lewat Seni Bersama Meraih Impian Berinovasi Untuk Terus Berkarya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kupeluk Tangan Kurusmu
Dok. Pri

Kupeluk Tangan Kurusmu

"Bu, aku pulang dulu ya, Sabtu nanti kesini. Ibu kepingin dibawakan apa?"

"Nggak. Pulanglah, besok pagi khan kerja. Nanti dipecat lho kelamaan tidak berangkat"

"Iya Bu, kasihan yang piket juga. Terima kasih pengertiannya"

Ani berbisik lirih sambil mengusap rambut tipisnya. Ia tak menyangka inilah pertemuan terakhir bersama wanita kesayangannya.

Masih membekas dalam ingatan ketika Ani menunggu disampingnya. Sambil berbaring disisi kanan dipeganglah tangan kurus berbalut tulang. Pelan dibelainya sambil bibir berucap,

"Ibu harus sembuh ya, nanti ikut ke Semarang. Bukankah ibu ingin bertemu dengan bu Nardi, mbak Nesti, Bu Joko dan Bu Azhari?"

"Apakah diperbolehkan sama kakakmu? Bagaimana kalau nanti sakit lagi? Siapa yang akan memijat?"

"Insya Allah tak akan terjadi apa-apa. Harus yakin, bukankah ibu yang selalu mengingatkanku untuk terus kuat?"

Diciumnya tulang pipi yang menonjol berkali-kali. Ia berusaha untuk tak meneteskan air mata hingga tanpa sadar tertidur dengan memeluk lengan kurusnya.

"Lailahaillallah...Lailahaillallah..."

"La Haula wala quwata Illa Billah"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post