Apa yang membuat setiap orang tua menangis? Tangis ini bukan karena sedih, tetapi terharu. Bukan karena harta dan pangkat nilainya namun sentuhan rasa.

Kali ini senyumku terbit di sudut bibir. Baru satu tahun membersamainya, banyak suka dan duka kulalui bersama. Kelincahan jemariku dalam memegang gawai bagaikan aku menari. Bola mataku terbelalak saat terdengar gemuruh suara kelas. Kerasnya suara yang menggelegar persis petir saat hujan. Nada-nada sumbang silih berganti hinggap di telinga.

Lelahkah ? Sejujurnya kukatakan ya, namun semua terobati dengan sendau gurau dan cuitan kata yang memompa semangatku.

Rasanya tak dapat kuuraikan ketika harus berjuang membelanya. Ada desiran rasa tak tega namun kukuatkan hatiku. Aku bukannya menjerumuskan, tetapi memberikan pengajaran agar tak abai dalam menimba ilmu.

Selamat anakku sayang semoga di kelas yang tinggi tetaplah untuk berkarya dan berkreasi, yang tertinggal kumohon ubahlah dari manusia rebahan menjadi lebih bertanggung jawab dan mandiri.

Terima kasih atas hadiah yang kalian berikan. Aku akan tetap menaburkan ilmu hingga tutup usia.