Ridyawati

Lewat Seni Bersama Meraih Impian Berinovasi Untuk Terus Berkarya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Walau Tujuan Kita Sama, Namun Rasa Kehilangan Itu Tetap Ada
Dok.Pri

Walau Tujuan Kita Sama, Namun Rasa Kehilangan Itu Tetap Ada

Ramadan tahun ini benar-benar membuatku sadar sekaligus menumbuhkan kesedihan. Bagaimana tidak, awal bulan puasa aku sudah menerima kabar kepergian salah satu saudara, ketika itu masih berbincang dengan keponakan berkaitan dengan sang tante yang bersiap di meja operasi, sesudah tindakan ternyata beliau tak sadarkan diri hingga ajal menjemput.

Tak lama kemudian datang kesedihan beruntun dari alumni 902, tempat aku menimba ilmu. Sang mantan bendahara IARMI yang ngapak serta sesama prajurit kampus berbaret ungu, bahkan belahan jiwanya adalah teman seangkatan.

Kejutan kembali datang dari grup kepenulisan, sepasang suami istri yang hanya berselisih waktu lima hari saja. Ach ...alangkah romantisnya mereka hingga tutup usiapun hampir bersamaan. Walaupun belum mengenal secara pribadi namun kami dipertemukan di dunia maya dalam hal menulis.

Rasa terkejut belumlah usai ketika terdengar berita duka dari pengeras suara di masjid perumahan. Ayah dari seorang abdi negara, tetangga terdekat telah selesai menjalankan tugas dunia menuju alam keabadian.

Silih berganti merasakan kehilangan sahabat, teman maupun orang tua. Aku sangat menyadari sekali bagaimana pedihnya duka itu karena akupun juga ditinggalkan sang bunda belum lama. Beliau tempatku berbagi cerita dan pengalaman kehidupan. Tak dapat dipungkiri ada perbedaan untuk saat ini dan aku harus mencoba menerimanya.

Kalimat istirja berkali-kali keluar dari bibir. Aku jadi teringat saat membaca di https://mediaindonesia.com/humaniora/529033/tulisan-innalillahiwainnailaihirojiun-dalam-bahasa-arab-yang-benar, dalam surat Al-Baqarah ayat 156 tertulis: ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ "Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'un." (Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa musibah, mereka berkata: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali." Sebuah artikel yang menyadarkanku bahwa kita hanyalah sementara di dunia ini dan suatu saat pasti akan kembali kepada sang pemilik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

11 Apr
Balas

Terima kasih bapak

19 Apr



search

New Post