Rien Suwarna

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Langganan yang tidak diinginkan
https://tabnewskita.blogspot.com/2013/02/banjir-masih-terus-genangi-dayeuhkolot.html

Langganan yang tidak diinginkan

Pengalaman yang tidak bisa saya lupakan selama sekian tahun mengajar jarak jauh adalah melewati daerah banjir di Bandung Selatan. Dari saya mulai mengajar tahun 2003 sampai tahun terakhir mengajar 2014 rasanya tak pernah absen melewati banjir. Presiden boleh berganti, Gubernur boleh berganti, Bupati boleh berganti, tapi banjir ini tetap menghampiri. Seperti tukang bakso langganan yang rajin datang setiap hari. Kalau bakso langganan datang setiap hari, sedangkan banjir langganan datang setiap tahun, biasanya kisaran bulan Desember, Januari, Fabruari sampai Maret.

Daerah Palasari, Dayeuh Kolot, dan Bojong Soang adalah daerah saya yang saya lalui sering terkena banjir . Daerah tersebut sekitar duapertiga perjalanan saya. Jika dari rumah sesudah subuh, saya sampai daerah tersebut sekitar jam 6 lebihan dan perkiraan jam 7 sampai sekolah. Tapi, jika banjir perkiraan jam 7 sampai sekolah itu tinggal perkiraan, kenyataan saya bisa sampai sekolah lebih siangan, bahkan pernah sampai sekolah jam 10an. Hal ini terjadi karena macet yang luar biasa di daerah Bojong Soang. Ya, dampak banjir ini buat saya adalah menghambat perjalanan.

Hambatan pertama adalah adanya genangan air. Biasanya saya melewati genangan di daerah Palasari. Palasari mungkin tidak terkenal bagi orang luar Bandung Selatan, tapi ada pabrik coklat terkenal dekat Palasari. Pabrik itu memproduksi coklat tabur untuk roti dan coklat batang yang selalu ada di depan kasir minimarket. Kembali ke Banjir, jika terjadi banjir mobil elf jurusan Majalaya-Kebon Kelapa yang saya tumpangi akan menerjang banjir di tengah jalan. Drainase di kiri dan kanan jalan terlalu kecil dan sudah sudah tidak sanggup menampung air, akhirnya airnya meluap ke tengah jalan. Walau Pak Supir suka kebut-kebutan kalau melewati banjir harus hati-hati dan pelan-pelan, selain karena takut lubang arus air juga menghambat perjalanan.

Hambatan yang kedua adalah macet yang luar biasa. Macet ini terjadi karena Bale Endah– Bandung melewati jalur Dayeuh Kolot terkena banjir. Sehingga arus kendaraaan yang biasanya dua jalur menjadi satu jalur, yaitu Bale Endah Bandung melalui Bojong-Soang. Di jalan Bojong Soang inilah macet parah terjadi. Jarak dari pertigaan Bojong Soang-Bale Endah yang jika lancar bisa dilalui dengan 10 menitan, bisa memakan waktu 1 jam. Mobil Elf lebih banyak diam daripada maju. Dan saya pun duduk sambil melihat pemandangan banjir di kiri dan kanan jalan. Saya sering kurang sabar jika hanya diam di elf, maka yang saya lakukan adalah turun dan berjalan kaki. Saya berjalan kaki di tengah macetnya mobil dan dan beceknya jalan, kadang harus melewati hujan juga. Untungnya jalan Bojong Soang lebih tinggi sehingga tidak terkena banjir. Yang terkena banjir adalah kiri dan kanan jalan. Perjalanan saya tempuh beberapa ratus meter, kadang lebih sampai 1 Km sampai habis macetnya, setelah itu saya melanjutkan perjalanan dengan naik elf yang ada di depan.

Dampak banjir Bandung Selatan untuk saya pribadi hanya terlambat datang ke sekolah dan pulang lebih lama ke rumah. Atau jika parah sekali banjirnya, saya kembali lagi saja tidak ke sekolah. Sudah 4 tahun pula saya tidak pernah terjebak banjir lagi, karena memang sudah mutasi. Tapi bagi warga Bandung Selatan pinggiran sungai Citarum banjir ini masih setia datang. Harapan saya semoga terus dan terus diupayakan untuk mencegah terjadinya banjir di Bandung Selatan. Sehingga dari tahun ke tahun ada perbaikan, minimal mengurangi waktu naiknya air, jika memang tidak dapat menghentikan banjir sama sekali. Selain pencegahan, harapan saya tanggap darurat bencana juga semakin ditingkatkan sehingga walau mereka misalnya harus mengungsi, tapi fasilitas di pengungsian dari tahun ke tahun semakin baik. Tentu saja upaya ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga perlu partisipasi masyarakat, pengusaha dan pihak-pihak lainnya. Wallahualam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Inilah uniknya, bun. Tak ada duanya. Perlu bersyukur. Bisa banyak menyedot perhatian. Salam kenal.

08 Dec
Balas

Salam kenal kembali Pak Sutanto

08 Dec

Banjir yg dirindukan itu apa ya.....o iya banjir hadiah Bu Ririn

08 Dec
Balas

Bu Surip bisa saja, saya juga mau banjir hadiah mah

08 Dec

Banjir lagi banjir lagi, mesti sampaikan ke Kang Ridwan yah bund, hehehe. Sukses selalu dan barakallah ditunggu

08 Dec
Balas

Iya Bu, salam sukses juga Bu Siti

08 Dec

Buku tulisan Ibu judulnya menarik

08 Dec



search

New Post