Hati yang lara
Maafkan aku
Betapa rapu jiwaku, betapa dalam lukaku
Air mata hanya tertahan di sudut mata yang mulai nanar
Oh...hati
Ada perih yang tak bisa kututupi
Ada rasa sesak yang tak dapat kutahan
Sekerlip sesal membuncah
Kenapa begini
Kenapa harus aku
Entah mengapa luapan jiwa seperti ini
Sering muncul,
Padahal sudah lama lakon hidup seperti ini
aku terima dengan ikhlas
Adakah dosa yang ku perbuat dulu
Maafkan aku tuhan
Meragukan kehidupanku
Padahal banyak yang kuperopeh
Dari bentuk Pengasih dan penyayang-Mu
Ya, Allah maafkan
Peliharalah hatiku
Selalu bisikkan keagungan-Mu padaku
Agar aku selalu menerima apa yang di takdirkan padaku
Ya Allah, jangan cambuk aku
Tapi peluklah aku dalam cinta-Mu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Memang kita harus selalu bersyukur ya Bu.... PUisinya menyentuh
Keren Bunda puisinya
Puisi keren!
Mksih ibu
Tetap semangat Bu... Hidup adalah perjuangan.