Rifki Ferdiansyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pengenalan Ringkas Konsep HOTS

Seorang guru ingin membuat soal terkait dengan simple present tense. Untuk itu, dia membuat dua model soal;

Dari dua model yang dibuat, tujuan soal adalah mencari tahu apakah siswa telah memahami struktur kalimat dari simple present tense; khususnya terkait penggunaan kata kerja bantu (to be). Akan tetapi, dalam konteks keterampilan berpikir, dua model soal tersebut berbeda kasta meski sama tujuan.

Model pertama, soal dibuat langsung pada topik utama; simple present tense. Sementara, soal model kedua, si guru mengubah simple present tense menjadi; menerangkan kejadian saat ini. Kalimat yang menerangkan kejadiaan saat ini merupakan salah satu dari tiga fungsi penggunaan simple present tense. Dengan perubahan tersebut, siswa diminta untuk berpikir ulang; menganalisis. Sebelum mencari jawaban atas soal tersebut, siswa mesti memahami tidak hanya struktur simple present tense, tetapi juga fungsinya. Beda dengan soal model pertama di mana siswa cukup mengingat struktur simple present tense.

Contoh di atas merupakan ilustrasi sederhana dari konsep hots atau higher order thinking skill (keterampilan berpikir tingkat tinggi). Konsep ini menjadi populer ketika kurikulum 2013 diperkenalkan. Kurikulum pengganti KTSP ini memberi ruang khusus terhadap konsep keterampilan berpikir; khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diistilahkan hots. Ruang khusus itu ada pada bagian penilaian peserta didik.

Poin penilaian dalam kurikulum cendrung terfokus pada ujian yang diberikan kepada siswa. Tidak salah karena ujian atau tes merupakan rangkaian penilaian dalam pendidikan. Nah, konsep hots ini dikenal melalui tipe soal ujian. Kalau dulu ada tipe soal sulit, sedang, dan mudah; sekarang tak ada lagi. Yang ada tipe soal hots, mots (middle order thinking skill / keterampilan berpikir menengah), dan lots (lower order thinking skill / keterampilan berpikir rendah).

Soal hots tidak sama dengan soal sulit. Belum tentu soal sulit itu meminta olah pikir tingkat tinggi. Sementara, bisa saja soal yang mudah mengajak siswa untuk berpikir lebih tinggi. Pertanyaan terkait dengan arti sebuah kosa kata mungkin sulit bagi siswa, tetapi tidak serta merta membutuhkan pemikiran tingkat tinggi untuk menjawabnya. Akan tetapi, bisa menjadi hots bila disertai dengan proses mencari jawaban yang melibatkan nalar siswa. Misalnya, siswa diminta menebak arti sebuah kata melalui pemberian konteks kalimat.

Hots dalam K13 setidaknya didefnisikan sebagai kemampuan berpikir yang bukan sekadar mengingat atau menyatakan kembali tanpa adanya pengolahan. Konsep ini tidak bisa dilepaskan dari teori level kognotif Bloom.

Ringkasnya, Taxonomi Bloom membagi keterampilan berpikir kognitif dalam 6 tingkatan; mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta/mengkreasi. Mengacu pada teori ini, hots berada pada level menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta/mengkreasi. Sementara, mots berada pada level menerapkan dan memahami. Level mengetahui merupakan keterampilan berpikir paling awal; lots.

Lalu ketika guru dan siswa telah mengetahui seperti apa seluk beluk soal hots, mots, dan lots itu apa lagi yang mesti dilakukan? Meminta siswa untuk lebih giat belajar bukan fokus utama dari konsep hots ini. Alasannya, hots merupakan keterampilan berpikir yang otomatis ada pada diri seseorang; meskipun pikiran merupakan kemampuan bawaan lahir.

Untuk mendapatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi butuh dipelajari dan dilatih. Pintu masuknya adalah berlajar dan berlatih untuk berpikir kritis. Dengan memiliki pemikiran kritis, seorang peserta didik akan bisa mencapai level berpikir tingkat tinggi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasi bu. Iya memang masih banyak kebingungan terkait konsep hots ini

19 Jan
Balas

Tulisanx bermanfaat sekali, berkaitan dgn hots yg di kalangan guru msih ada yg mngkin bingung

25 Dec
Balas



search

New Post