Rifni Hayati

Seorang guru Biologi yang diberi tugas sebagai Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta sejak Agustus 2021. Aktif di Komunitas Kepala Sekolah SMA sebagai Ketua Wilayah MK...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kegiatan Refleksi, Inovasi Literasi, dan Keajaiban Majalah Digital  di SMAN 29 Jakarta
Cover majalah Digital Perdana SMAN 29 Jakarta

Kegiatan Refleksi, Inovasi Literasi, dan Keajaiban Majalah Digital di SMAN 29 Jakarta

Oleh: Rifni Hayati

Kurikulum Merdeka yang telah digunakan di era Merdeka Belajar sekarang ini mengedepankan Refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran. Salah satu yang dijadikan acuan dalam melaksanakan refleksi adalah Rapor Pendidikan. Bagi satuan Pendidikan, indikator yang ada beserta skor yang diperoleh dalam rapor Pendidikan sangat diperlukan untuk mengidentifikasi dan membenahi kualitas satuan pendidikan secara menyeluruh.

Refleksi dapat diartikan sebuah upaya merenungkan Kembali apa yang sudah dilakukan dengan sadar dan terencana. Perlu ruang dan peluang, agar mendapat kekuatan baru melangkah ke depan. John Dewey mengatakan, "We do not learn from experience... we learn from reflecting on experience." Manusia tidak belajar dari pengalaman, tetapi dari refleksi atas aneka peristiwa yang dialami. Dengan demikian, Dewey memandang bahwa refleksi merupakan prasyarat belajar dalam memaknai pengalaman yang terjadi pada keseharian hidup.

Refleksi dapat membantu manusia belajar memperbaiki diri dari kesalahan, memunculkan gagasan bermutu, menjadi lebih peduli terhadap sesama, memperoleh kebahagiaan, dan memberikan sudut pandang baru terhadap persoalan hidup yang dihadapi. Kebiasaan berefleksi menciptakan energi positif dalam memandang dunia.

Sebagai salah satu sekolah penggerak di ibukota, SMAN 29 Jakarta juga melakukan refleksi untuk mengidentifikasi bagian mana saja yang perlu dibenahi. Dari rapor pendidikan ditemukan bahwa kegiatan pelayanan di sekolah tidak hanya berfokus pada bidang akademik saja, tetapi juga mengutamakan pengembangan literasi dan penerapan teknologi digital. Dengan tekad kuat untuk menyiapkan siswa dan guru menghadapi tuntutan zaman di era digital, maka sekolah ini meluncurkan program penguatan literasi dan digitalisasi yang inovatif.

Program pembiasaan literasi di SMAN 29 Jakarta dirancang untuk memperkuat kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis siswa. Kegiatan ini tidak hanya mencakup mata pelajaran bahasa Indonesia, tetapi juga merambah ke berbagai disiplin ilmu. Semua guru mata pelajaran harus membangkitkan minat dan menciptakan suasana belajar yang merangsang minat siswa terhadap dunia literasi.

Sekolah juga melaksanakan workshop pelatihan menulis siswa (Sasisabu) untuk membekali siswa dengan ilmu menulis. Hasil dari Sasisabu tersebut adalah munculnya 8 buku karya siswa yang sudah ber-ISBN. Satu diantaranya mendapat penghargaan buku terbaik kategori Siswa di TNGP 2023. Sementara peserta lainnya tetap melanjutkan menyelesaikan tulisan mereka.

Selain program penguatan literasi, SMA Negeri 29 Jakarta melangkah lebih jauh dengan menerapkan program digitalisasi sekolah melalui penyusunan majalah digital sekolah. Dalam menyiapkan Majalah Digital Sekolah, dilaksanakan workshop jurnalistik dan fotografi. Pesertanya adalah perwakilan siswa tiap ekstrakurikuler. Ada 42 siswa dari 21 ekskul di SMAN 29 Jakarta ditambah guru pembina masing-masing ekskulnya, menerima materi dari Mas Eko Prasetyo Pemred Media Guru Indonesia yang menjadi narasumber saat itu. Hasil dari workshop adalah munculnya Twinezine sebuah majalah digital sekolah dengan gaya kekinian khas anak muda. Majalah ini telah lounching pada tanggal 14 Desember 2023 yang lalu bersamaan dengan Kegiatan Twine Art and Craft Festival SMAN 29 Jakarta sebagai penutup semester ganjil tahun 2023/2024.

Twinezine menjadi wadah bagi siswa dan guru untuk berbagi ide, prestasi, dan berita terkini di sekolah. Dalam majalah ini, siswa dapat mengekspresikan kreativitas mereka melalui tulisan, foto, dan desain grafis, menciptakan ruang untuk ekspresi diri dan kolaborasi antar siswa. Majalh digital ini juga menjadi alat efektif untuk memperluas jangkauan informasi dan prestasi sekolah. Dengan mudah diakses secara daring, majalah digital tidak hanya memperkenalkan keberagaman kegiatan di SMAN 29 Jakarta kepada dunia luar, tetapi juga menciptakan ikatan komunitas yang erat di antara siswa, guru, dan orang tua serta para alumni.

Langkah progresif SMA Negeri 29 Jakarta dalam menggabungkan penguatan literasi dan digitalisasi sekolah tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan relevan, tetapi juga memberikan bekal yang kuat bagi siswa dan guru menghadapi tantangan masa depan. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi, SMA Negeri 29 Jakarta menunjukkan komitmen mereka untuk menjadi Sekolah Penggerak Literasi yang menginspirasi dan sarat inovasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post