Oleh : Rifni Hayati

Pandemi Covid-19 masih menyelimuti tanah air tercinta dan beberapa belahan dunia lainnya. Walau tahun pelajaran akan segera berganti, nampaknya tak berpengaruh terhadap keganasan virus Corona yang tak mau beranjak pergi. Insan Pendidikan di negeri ini juga berusaha menciptakan berbagai cara agar roda pendidikan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Pendidikan yang akan membawa generasi muda menjadi lebih mandiri, lebih mapan dan punya daya saing.

Para pendidik/guru yang menjadi ujung tombak pendidikan juga berusaha mengupgrade diri menjelma menjadi insan pendidik yang responsif, inovatif dan kreatif menghadapi berbagai kondisi. Pandemi tak bisa dihadapi hanya dengan keluh kesah karena PJJ makin akan lebih lama di provinsi dengan zona merah membara.

Saat belum ada pandemi, guru Menyusun RPP dimulai dari Tujuan Pembelajaran yang dibreak-down dari Kompetensi Dasar yang ada dalam Kurikulum 2013. Tetapi sejak Merdeka Belajar dicanangkan oleh Mendikbudristek Mas Nadiem Makarim di awal 2020, maka semua stake holder Pendidikan menyamakan langkah dengan platform yang diusung. Tak hanya guru yang dituntut memahami program Merdeka Belajar ini, tetapi peserta didik dan orang tuanya juga harus paham arah dan tujuannya. Selain itu, Kemdikbudristek juga melakukan uji coba atau piloting Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, untuk beberapa daerah yang berada di zona hijau. Hasil Uji coba akan dievaluasi untuk memutuskan kebijakan yang akan diterapkan di awal tahun ajaran 2021/2022 nanti.

Untuk menyongsong PTM Terbatas ini, Pendidik/Guru harus bisa menyiapkan pembelajaran Hibryd atau pembelajaran campuran yang dikenal dengan model Blended Learning. Dengan Platform yang baru ini, guru harus menyiapkan keterampilan digitalnya dalam menggunakan berbagai aplikasi Learning Management System (LMS) yang mendukung terlaksananya pembelajaran Daring dan Luring.

Untuk mendukung semua ini, Kemdikbud bekerja sama dengan Microsoft mengadakan Pelatihan Digital untuk Guru Abad 21. Pelatihan yang dilakukan secara online ini diikuti oleh guru dari jenjang sekolah dasar dan menengah. Setiap provinsi bergerak dan mengambil peran dalam pelatihan Microsoft 365 ini.

Provinsi DKI Jakarta juga ambil bagian dalam program Pelatihan Keterampilan Guru Digital Abad 21. Saat ini sedang berlangsung tujuh kelas online yang setiap kelasnya berisi hampir 200 orang guru yang siap menjemput ilmu. Setiap kelas didampingi fasilitator yang telah terlatih untuk menyosialisasikan LMS produk Microsoft ini. Semoga makin banyak pilihan guru/pendidik dalam memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas untuk peserta didik. Mari ambil bagian dan semangat berlatih menjadi Guru Digital Abad 21.

====================

Baitii Jannatii

15/06/2021