Rifni Hayati

Seorang guru Biologi yang diberi tugas sebagai Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta sejak Agustus 2021. Aktif di Komunitas Kepala Sekolah SMA sebagai Ketua Wilayah MK...

Selengkapnya
Navigasi Web
Positif Berjamaah Serumah (Kisah Bu Guru Penyintas-Part 3)

Positif Berjamaah Serumah (Kisah Bu Guru Penyintas-Part 3)

Oleh:  Rifni Hayati

Untuk mengetahui apakah anggota keluarga terpapar virus Corona, nampaknya memang semua harus melakukan test Swab PCR.  Ayah yang pertama kali ditest swab dan Raudha (putri sulungku) telah keluar hasil Swabnya dan keduanya dinyatakan positif. Karena saya yang pertama kali flu pilek, maka otomatis saya juga positif. Tetapi agar lebih valid, keesokan harinya kami bertiga (Saya, Farhan dan Fira) melakukan test Swab PCR Drive Thru di Laboratorium Klinis My Lab Tebet.

Jam 08.00 wib mobil kami telah sampai di parkiran Laboratorium Klinis My lab di daerah Tebet Jakarta Selatan. Beberapa mobil lain telah berderet menunggu didatangi petugas untuk melakukan Swab. Untunglah Raudha sudah mendaftarkan kami secara online dengan memasukkan nomor NIK dan KK, maka kami telah dapat dilayani pagi ini tanpa harus turun dari mobil. Sengaja saya memilih test Swab Drive Thru agar kami tidak ikut antrian Swab dan tetap berada dalam mobil. Khawatir jika memang nanti benar-benar hasilnya positif, tentu berpeluang berpotensi menularkan kepada orang yang lain.

Setelah Swab, kami langsung pulang. Sampai di rumah Raudha menjelaskan kepada semua anggota rumah, bila hasil Swab semuanya positif berarti harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Hasil swab akan masuk ke email pribadi malam hari. Sambil menunggu hasil swab, kami menyiapkan rencana isolasi di rumah. Masing-masing harus tidur di kamar terpisah. Jadi satu kamar berisi satu orang. Masker harus digunakan jika beraktivitas di luar kamar. Jika sudah masuk kamar, masker boleh dilepas.

Karena Raudha seorang Ners di RS UI, dia disarankan untuk isolasi di RS. Tetapi dia menolak karena di rumah kami juga butuh bantuan Ners (perawat) untuk memandu jika ada gejala di luar kendali. Bersyukur Raudha dan Fira (putri bungsuku) tidak bergejala (OTG), sehingga mereka lebih leluasa bergerak. Malam hari setelah shalat Isya, Raudha menshare hasil Swab yang masuk ke emailnya ke grup WA keluarga. Benar saja seperti dugaanku semula, ternyata kami memang positif semua. 

Lima orang anggota rumah positif berjamaah. Ayah dan Bunda bergejala sedang. Farhan bergejala ringan, hanya flu dan sedikit demam karena ada radang tenggorokan. Sedangkan Raudha dan Fira tidak ada gejala walaupun hasil Swabnya positif. Kondisi saya, suami dan anak-anak memang berbeda-beda. tetapi kami butuh Vitamin C, D, E, dan obat penambah daya tahan tubuh (imunitas) agar virus tidak meraja lela.

Satu lagi putri ketiga saya (Raisa) sedang tidak di rumah karena dia kuliah di IPB University dan sedang melakukan penelitian tanaman di Laboratorium kampusnya. Raisa yang biasa dipanggil Icha menginap di tempat kostnya di Dramaga Bogor. Jadi dia sendiri tidak terpapar Virus saat kami berlima di rumah positif Covid.

Sehari setelah hasil Swab PCR dinyatakan positif, kami menerima WA dari Kemenkes untuk mengikuti panduan pemakaian fasilitas ISOMAN GRATIS berupa konsultasi pengobatan dan mendapatkan obat dari Kemenkes RI. Kita dapat terhubung dengan dokter yang ada di beberapa aplikasi yang disediakan dan mendapatkan obat sesuai gejala yang ada.

Sampai di sini dulu yaa…

Berikutnya akan diceritakan panduan Isoman gratis dari Kemenkes RI To be continued

====================

Baitii Jannatii

14/08/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pengalaman yang pasti menegangkan bunda Rifni, kesembuhannya dan kesehatan semoga selalu ada dalam keluarga bunda

17 Aug
Balas

Semoga semuanya segera sehat kembali.

15 Aug
Balas

Aamiin... mksh Bu Sakdiyah... Salam sehat slalu bu

15 Aug

Pengalaman yang bermanfaat bunda salam kenal dan salam literasi sukses selalu buat bunda

15 Aug
Balas

Terima kasih Bu Eknul... Salam kenal dan sukses juga untuk Ibu

15 Aug



search

New Post