Rifni Hayati

Seorang guru Biologi yang diberi tugas sebagai Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta sejak Agustus 2021. Aktif di Komunitas Kepala Sekolah SMA sebagai Ketua Wilayah MK...

Selengkapnya
Navigasi Web
Test Swab PCR Drive Thru  (Kisah Bu Guru Penyintas Covid - Part-2)

Test Swab PCR Drive Thru (Kisah Bu Guru Penyintas Covid - Part-2)

Oleh: Rifni Hayati

Hari ini, hari ke-empat aku flu dan pilek. Kenaikan suhu tubuh tak terlalu tinggi. Tak ada demam panas tinggi dengan ritual kompres-kompresan. Tetapi tetap minum paracetamol 1 pil perhari agar suhu tubuh terkendali. Aktivitas sehari-hari berjalan seperti biasa. WFH dengan mengajar online sesuai jadwal BDR. Suara masih merdu-merdu serak walau walau agak sengau karena pilek. Saya masih berpikir ini hanya flu biasa. Insyaallah akan sembuh dengan sendirinya jika full istirahat.

Anak-anak juga tetap beraktivitas sebagaimana biasanya. Si Uni (Raudha kakak pertama) dan si Uda Farhan (kakak kedua) tetap salim cium tangan Ayah Bundanya jika mereka berangkat kerja jadwal WFO. Shalat subuh dan shalat Maghrib selalu berjamaah. Seperti lazimnya keluarga yang lain, kami saling salam-bermaaf-maafan selesai shalat berjamaah.

Di hari ke-lima, malamnya Ayah dan Farhan juga ikutan flu pilek. Si Uni segera mengukur suhu Ayahnya dan ternyata cukup tinggi. “Ayah demam Bunda, suhu Ayah 38,9 derajat,” lapor Raudha. Saya mulai berpikir, perlukah kami test swab untuk memastikan apakah ini flu biasa atau gejala Covid-19. Saya menyarankan Raudha agar Ayah di test swab saja, mengingat demamnya cukup tinggi. Raudha lansung searching mencari lab yang bisa test Swab PCR Drive Thru. Akhirnya dia dapatkan Lab di daerah Tebet dan segera mendaftar secara online agar besok pagi bisa test Swab. Saya menolak didaftarkan malam itu, karena besok paginya ada jadwal mengajar online kelas XII.

Keesokan pagi dengan diantar Raudha dan Farhan, Ayah melakukan test Swab PCR di My Lab Tebet Jakarta Selatan. Karena sudah mendaftar secara online, Ayah mendapatkan barcode melalui Hp-nya. Pas mereka sampai di lokasi, Ayah membuka layar Hp tanpa harus turun dari mobil. Lalu petugas melakukan scan pada barcode tersebut. Tak lama kemudian, datang petugas yang berpakaian APD, baju hazmat lengkap mendekati mobil. Hanya dengan menurunkan kaca jendela, Ayah di swab untuk diambil hapusan lendir di kedua hidung dan tenggorokan. Setelah itu, mereka langsung pulang dan menunggu hasil test Swab yang akan dikirim melalui email.

Setelah Ayah selesai Swab, mobil bergerak dari Tebet menuju RS UI Depok mengantar Raudha yang akan melaksanakan Dinas Sore. Tetapi sebelum bertugas, dia juga melakukan test Swab PCR di RS. Walaupun tanpa gejala, dia nampaknya punya firasat bahwa Ayah dan Bundanya telah terpapar virus Corona. Jadi untuk memastikan dirinya tertular atau tidak memang perlu di cek.

Dan benar saja, malam harinya Raudha menelpon saya dari RS mengatakan bahwa hasil Swab PCR sudah masuk ke email dan Ayah memang Positif. Sementara hasil Swab Raudha akan keluar besok pagi. “Nampaknya kita harus Swab PCR semua Bunda, agar jelas status masing-masing,” ujar Raudha di telepon. Tadi Auda sudah daftar online Bunda, Farhan dan Fira untuk test Swab besok pagi di Lab yang sama.

Duuh… hati menjadi galau tak menentu. Bagaimana jika saya, Raudha, Farhan dan Fira juga positif. Tentu kami semua harus Isolasi Mandiri di rumah. Yaa Allah… ternyata saya telah menularkan virus ke seisi rumah. Saya merasa bersalah, karena yang flu pertama kali adalah saya sendiri. Sambil menenangkan diri sendiri saya berusaha menata hati. Semoga semua baik-baik saja…

( Sampai di sini dulu yaa… to be continued)

====================

Baitii Jannatii

13/08/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat, Bu Rifni. Kami sekeluarga sudah kebagian Juni lalu.

13 Aug
Balas

Alhamdulillah sudah bergelar Lc yaa Bu Emi... Smg sehat slalu

14 Aug

Moga lekas pulih lg buuuu

14 Aug
Balas

Aamiin... Mksh Bu Ilah sdh mampir ke sini... Salam sehat slalu Bu

14 Aug

Aamiin... Mksh Bu Ilah sdh mampir ke sini... Salam sehat slalu Bu

14 Aug

SKSS dibuat santai saja ya bunda. Yang penting sekarang bunda sekeluarga sudah kembali sehat dan bugar.Tulisan ini bisa menjadi bahan ikut lomba khusus penyintas COVID-19. Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS.

14 Aug
Balas

He hee... Iya Pak De. Alhamdulillah sudah melewati masa-masa heroik penuh perjuangan. Salam sehat slalu Pak De

14 Aug

Liputan yang keren dan inspiratif Bun. mantap

14 Aug
Balas

Mksh supportnya Pak Trianto... Salam Literasi

14 Aug

Semoga Ibu dan keluarga lekas sembuh, aamiin.

14 Aug
Balas

Aamiin... Salam sehat slalu Bunda Yuria... Mksh sdh mampir

14 Aug

Semangat Bu Rifni.

13 Aug
Balas

He hee... mksh Bu Fifit... kita sama-sama pejuang Covid yaa

14 Aug

Stay safe and healthy Bunda.

14 Aug
Balas

Aamiin... Trims udh mampir ke lapak saya ini Bu Safiroh... Salam sehat dan sukses slalu

14 Aug



search

New Post