Rifqi Maulana

GURU DI MI MA'ARIF NU KEBANDUNGAN, MENEMPUH PENDIDIKAN SARJANA PENDIDIKAN BAHASA ARAB DI UIN MALIKI MALANG ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Profesi Mulia Itu Bernama Guru

Profesi Mulia Itu Bernama Guru

semenjak saya menginjakkan kaki pertama kali dan menghirup udara segar pagi ditempat yg masih sama tetapi dengan situasi yang berbeda saya masih berharap ada energi positif yang dapat terus saya nikmati dan menjadi pentyemangat dalam setiap langkah dan hirupan udara ditempat ini, 2 hari yang lalu tepat awal ajaran baru di tahun 2018 yang menandakan pengalaman baru pula untuk saya sebagai salah satu pengajar di lembaga madrasah swasta dengan segala keterbatasannya , yaitu Madrasah ibtida’iyah ma’arif NU kebandungan. Sebuah awal dedikasi sebagai pengajar sekolah formal yang tentunya begitu formal pula setiap perlakuan didalamnya walaupun tetap santai, sebenarnya kegiatan pengajaran bukanlah hal pertama ini bagi saya, sebelumnya juga saya sudah terbiasa dengan pengabdi sebagai pengajar, baik mengajarkan Al qur’an di rumah setiap ba’da maghrib maupun pengajar di madrasah diniyah setiap sore hari, tapi berhubng belum aktif yang disebutkan terakhir belumlah berjalan sedemikian rupa di tahun ajaran baru ini.

Baiklah, sedikit curhat atau apalah kalian pembaca menafsirkannya. Sebagai seorang pengajar amatiran kalau kalian gak ingin menyebutnya pengajar cupu dan kuper tentulah sangat merepotkanbagi saya menmpersiapkjan pembelajaran di sekolah formal ini , mulai dari harus mandi di pagi hari yang akhir2 ini suhu air sungguh sangat dingin, mempersiakan pakaian beserta atributnya sampai sarapan yg kadang saya lupakan, maklum lah semuanya saya persiapkan sendiri karena memang masih bujangan,iya saya guru bujangan heheheh, itu kira-kira kerepotan pra sekolah belum sampai pada kerepotan sekolah. Kerepotan itu saya temukan mulai dari penyesuaian adat dan kultur yg berlaku disekolah sampai memahami buku ajar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah ini. Terakhir saya masuk kelas sebelum ke lembaga ini sekitar satu setengah tahun yang lalu itupun saya masuk kelas sebagai guru mata pelajaran sesuai kualifikasi kuliah saya yaitu guru bahasa arab dan dengan siswa yang lebih besar lagi. Sedangkan hari ini saya berhadapan dengan siswa MI yang secara psikis dan mental masih belum beranjak dari dunia ke kanak-kanakan, tentulah tantangan yang luar biasa, berbaai tingkah lucu dan menggemaskan bersliweran setiap pagi sampai siang dihadapan saya, ada perasaan cemas bersatu melawan pemahaman diri bahwa itu adaah representasi dari kondisi mental dari si anak yang harusnya dipahami sebagai potensi lahiriah yg diaugrahkan oleh yang maha kuasa untuk setiap individu yang lahir kedunia. Ilmu dan pengetahuan yang selama ini saya pelajari selama beberapa tahun dibangku kuliah agaknya mulai hari ini dan seterusnya adalah senjata saya menghadapi realita dilapangan, istilah-istilah yang dulu kerap saya dengar dan baca seperti behaviorisme nya skiner nativismenya noam chomsky kognitivismenya piaget dan teor-teori lainya dari para ahli hari ini harus saya paksa saya cerminkan dialam kenyataan.

Profesi guru saya pahami sebagai sebuah kegiatan yang sangat mulia, sampai sampai filsuf kenamaan islam, imam ghozali pernah meyatakan bahwa orang tua biologis hanya menjadi sebab kehidupan yang fana, dan peran guru lah yang menampilkan dan menajarkan si anak tentang hakikat kehidupan dan akan menuju kemana hidup ini nantinya. Secara sadar yang guru hadapi adalah manusia manusia kecil yang sangat unik yang masih dalam tahap perkembangan dengan membawa potensi-potensi ilahiah, salah satunya adalah potensi ketuhanan yang diwariskan dari sebelum ia lahir. Sebuah taggung jawab yang tidak mudah sebenarnya mengembannya, sehingga menjadi seorang guru di negara finlandia adalah sebuah profesi yan prestis. Inilah yang perlu dipahami bagi setiap pengajar dinegri ini untuk manusia yang lebih bermutu. Dedikasi keuletan kesabaran dan uswah hasanah adalah dimensi kebatinan itu sang saya sebut sebagai profesi mulia. Selamat dan semangat mengabdi untuk setiap guru di negri ini .

foto: Lyceum.id

Kebandungan, 18 juli 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post