Ada dua permasalahan pokok yang ditemui guru dalam proses pembelajaran yaitu hasil belajar dan keaktifan siswa yang kadang tidak sesuai dengan harapan. Berbagai upaya dilakukan oleh guru untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Salah satunya guru melaksanakan penelitian tindakan kelas. Dengan menggunakan metode ilmiah ini diharapkan tindakan yang dilakukan oleh guru teruji, obyektif, dan terbukti efektif untuk memperbaiki proses pembelajarannya sehingga berdampak positif bagi siswa. Permasalahannya sekarang, apakah di masa Belajar dari Rumah yang berlangsung saat ini, yang pada umumnya menggunakan model pembelajaran online (daring), guru bisa melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?

Beberapa waktu lalu, saya mengikuti sebuah webinar dengan tema PTK untuk peningkatan karir guru. Salah satu narasumbernya adalah Bapak Wendhi Prayitno, widyaiswara dari LPMP DI Yogjakarta. Ketika ada peserta yang menanyakan hal tersebut, beliau memberikan pandangan-pandangannya dan mengatakan bahwa logikanya, penelitian tindakan kelas pembelajaran online (daring) bisa dilaksanakan tapi prosesnya sulit. Guru harus bisa menganalisa permasalahan pembelajaran dengan tindakan atau metode yang sesuai yang bisa diterapkan dengan pembelajaran online (daring) di masa pandemi karena ini berbeda dengan Pembelajaran Jarak Jauh di masa normal. Selain itu guru juga harus mempertimbangkan bagaimana dengan observasinya karena hal ini tergantung dari topik dan variabel permasalahannya. Harus dipikirkan pula instrumennya seperti apa agar data yang diperoleh tidak bersifat subyektif. Misalnya mengamati proses keaktifan siswa tentu akan sulit dilakukan pada saat pembelajaran online (daring).

Terus terang saya masih penasaran dengan jawaban tersebut meskipun sudah bisa saya tangkap maksudnya bahwa penelitian tindakan kelas di pembelajaran online (daring) sebenarnya bisa dilaksanakan, tapi sulit memenuhi persyaratannya. Saya pun memberanikan diri berkonsultasi tentang permasalahan ini dengan Prof. Dr. Tri Marhaeni Pudji Astuti, M.Hum, dosen Universitas Negeri Semarang dan juga salah seorang anggota tim penilai angka kredit pusat. Saya bersyukur, beliau berkenan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Jawaban beliau berbeda dengan jawaban Pak Wendi. Beliau dengan tegas mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas tidak bisa dilaksanakan di masa Belajar dari Rumah dengan model pembelajaran daring. Menurut beliau hal itu dikarenakan beberapa alasan, sebagai berikut.

1) PTK dilaksanakan dengan tujuan menyelesaikan masalah yang terjadi di kelas

2) Di dalam PTK hal yang dilihat adalah proses perubahan pembelajaran di kelas ketika siswa dalam kondisi yang sama dan waktu yang sama pula sedangkan kalau Belajar dari Rumah dengan menerapkan pembelajaran daring kondisinya berbeda, tidak bisa dibandingkan karena antarsiswa tidak tahu kondisinya seperti apa.

3) Sulit melakukan observasi kelas untuk mendukung pembahasan hasil.

Oleh karena itu, beliau menyarankan di masa Belajar dari Rumah saat ini, meskipun guru tidak bisa melaksanakan penelitian tindakan kelas, guru bisa membuat best practice berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan pembelajaran model daring.

Demikian Bapak Ibu, semoga artikel ini bermanfaat. Salam.