Si Pejuang Tangguh, Pak Ali Harsojo. Bravo!
Semalam saya berasa berada di sirkuit motoGP (menurut Bapak CEO) tapi sebenarnya hampir mirip balapan di tong setan. Serba ngeri dan mendebarkan. Haha.. Betul-betul saya nggak nyangka mengapa saya merasa seperti ini. Minggu-minggu sebelumnya saya adem ayem saja dengan poisisi berada di enam besar sampai kemudian saya menggantikan poisi Bunda Siti Ropiah di lima besar. Eee...kalau nggak salah tiga hari yang lalu posisi Bunda Siti Ropiah digantikan oleh Pak Ali Harsojo.
Waktu itu saya masih merasa aman-aman saja karena selisih jumlah pembaca antara saya dan Pak Ali lumayan jauh, ribuan. Tanggalnya pun sudah 30, itu berarti akhir bulan. Ee.. ternyata saya lupa bahwa tanggal di bulan Agustus jumlahnya 31. Waduh, berarti masih ada peluang ranking akan berubah apalagi saya lihat Pak Ali mendapat tambahan poin 1000 sebagai penulis arikel populer harian.
Semakin ke sini Pak Ali sudah mulai tancap gas. Saya jadi keder juga. Kebetulan kami segrup dalam beberapa komunitas di whatsaap. Saya tahu, Pak Ali menggelontorkan puluhan tulisan ke grup-grup tersebut. Tulisannya keren-keren dengan judul yang mengundang orang lain ingin membacanya. Di blog Gurusiana artikel Pak Ali juga sudah bertengger di lima artikel ppuler harian. Waduuh, sepertinya peluang saya jadi tipis. Saya pun sengaja tidak membuka laptop untuk mengecek perolehan suara dari pada perut saya semakin mulas.
Akhirnya saya tertarik juga untuk usaha bagaimana agar tulisan saya dibaca oleh banyak orang dan posisi saya aman. Beberapa grup Whatsaap saya samperin dan saya kampanye di sana, minta dukungan. Alhamdulillah ketika sore hari saya membuka laptop ternyata dua tulisan saya berhasil masuk lima tulisan populer harian. Jumlah pembacanya juga lumayan, bahkan satu tulisan bertengger paling atas. Ranking saya di penulis populer bulanan pun masih di lima besar meski selisih pembaca saya dengan Pak Ali hanya dua digit. Ini benar-benar ngeri-ngeri sedap. Sementara itu Pak Ali masih dengan gencarnya melontarkan amunisi tulisan-tulisan yang terus menerus di bagikan dan di posting.
Saya jadi terpengaruh juga. Karena semua jurus yang saya miliki sudah saya keluarkan semua, akhirnya saya jadi seperti pendekar mabuk. Apapun saya pukul dan tendang sekenanya. Maksudnya saya jadi tidak realistis. Hehe... Bayangkan, saya sampai tega menyuruh anak saya membaca artikel saya yang tentu saja dia tidak ngerti isinya apa. Selain itu malam-malam saya menghubungi saudara saya untuk membaca dan mebagikan tulisan saya. Tidak cukup itu, saya mencari stok tulisan yang sekiranya cocok dibaca kaum remaja, kemudian saya posting di grup kelas dan minta pada murid-murid saya membacanya.
Sebenarnya saya merasa jadi lucu sendiri dan malu juga. Mengapa pula kok saya menjadi nafsu begini ya? Jangan-jangan saya menjadi serakah. Bukankah saya sudah pernah mendapat bonus poin 17.000? Kok saya masih pingin lagi dapat yang 50.000. Astaghfirullaah. Ah..., itu tidak boleh terjadi. Akhirnya saya tidur setelah seharian saya berasa seperti petugas pemantau polling pemilihan calon Presiden dan Wakil Presiden. Sungguh melelahkan. Apapun hasilnya saya sudah tidak mikir lagi.
Ketika bangun tidur, ternyata saya tidak bisa mengabaikan rasa penasaran saya. Kira-kira poin saya bertambah nggak ya... Dengan menata hati terlebih dahulu dan siap-siap menerima dengan ikhlas apapun hasilnya, saya pun membuka gawai saya dan mengecek poin di akun Gurusiana.
Taraa....badan saya jadi enteng dan reflek senyum kecut tersungging di bibir saya yang kering. Jadi nggak manis banget tentunya. Ya sudahlaah..., poin 50 ribu itu pun melayang dari tangan saya dan pasti sudah dikantongi oleh Pak Ali Harsojo. Selamat ya Pak, si Pejuang tangguh yang pernah saya kenal. Bapak pantas mendapatkan. Kepada Pak Ihsan, Bu Marlina, Pak Saihu, dan Pak Eko Adri juga saya ucapkan selamat. Anda semua layak dapat poin, eh, bintang. Bra....vo!!!
Kepada teman-teman, yang telah rela dan ikhlas memberikan dukungan kepada saya dengan setia membaca tulisa-tulisan saya serta doa-doa indahnya, saya juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Semoga kebaikan itu menjadi amal jariyah bagi teman-teman semuanya. Aamiin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hahahahaa..akhirnya...bu Riful..terbaik...keren..makasih ilmunya
Luar biasa perjuangannya bun, aku jadi semangatjuga membacanya,ijin follow ya
Salut utk upaya kerasnya..n saya blum segigih itu...bunda..
Semangat mbk..sy ikut dukung mbak trus
mereka orang hebat seperti bunda.Salam sukses bunda
Semangat terus ibu.. masih ada kesempatan yang lain nantinya.
Waduh mantap sekali, semoga nantinya menduduki rengking Satu. Selamat ya
Tetap Semangat, Bunda.
Ibu riful hamidah sngat super sekali,, saya salut dan bangga sama ibu
Mantap dan hebat perjuangan Bunda Semoga sukses untuk seterusnya Bunda. Sing penting ikhlas. Nah itu jadi ringan.
saya juga yang melihatnya deg-degan hehe... ibu memang pejuang tangguh... salam...
Keren bunda. Semangat.
selamat ibu tetap yang terbaik daripada saya. Salam hormat.
Hebat... tangguh berjuang. Saya jadi terharu membaca tulisan Mbak. Salam kenal dan salam sukses dari Bali. Bangga sebagai followernya...
Waw keren ya usahanya bunda, saluttt
Ceritanya sungguh heroik. Dua jagoan dari Jatim memang luar biasa gigih menjadi pejuang literasi.
Slalu salut dengan semangat dan karya karyanya bun...
Wahhh para pejuang tangguh... sungguh luar biasa... Selamat Pa Ali
Bunda.... Semangat untuk bulan september ya...Buat Pak Ali...saya ucapan juga.. Braaaa.......voooo.....Hehehe
Tetep semangat bude, yang banyak memotivasi dan menginspirasi. Masih ada kesempatan berikutnya. Selamat jg buat pak Ali