Riful Hamidah

Sangat mencintai profesi sebagai guru dan termotivasi menjadi Guru Penulis. Saya yakin, guru penulis akan memiliki kesempatan yang lebih banyak menjadi m...

Selengkapnya
Navigasi Web

Siswa Pakai Make-Up ke Sekolah, Salah kah?

Pada tahun ajaran baru ini, sekolah kami memiliki sekitar 1600-an orang siswa. Dari jumlah tersebut , terdapat sekitar 80-an orang siswa laki-laki dan 1500-an yang lain adalah perempuan. Maklum basik bidang keahlian di sekolah kami adalah Bisnis Manajemen dan Pariwisata. Nah, kedua bidang keahlian ini sangat diminati oleh para calon siswa perempuan.

Alhamdulillah, bisa dikatakan kami para guru hampir tidak menemui permasalahan yang berarti. Mereka sangat mudah diatur. Kalaupun ada kenakalan itu sangat lumrah anak remaja dan itu hanya sebagian kecil saja dan bisa segera diatasi.

Hanya saja di tahun ajaran baru ini ada hal yang kurang pas yang kami rasakan. Jika saya perhatikan ketika mengajar di kelas, rata-rata mereka membawa cermin dengan ukuran yang bervariasi. Kadang saya menemui mereka berbagi kutek dan memakainya saat istirahat. Mungkin juga ketika jam pelajaran. Yang ini tentu saja menunggu lengahnya si guru.

Wajah mereka kinclong-kinclong. Ada pula yang bulu matanya hitam lentik karena dimaskara. Selain itu saya jadi silau dengan bibir mereka yang merah merona. Ketika saya perhatikan lebih seksama, mereka memakai lipstik.

"Bukan Bu, ini lip gloss," jelas mereka ketika saya menanyakannya.

"Agar bibir kami nggak kering," lanjut mereka beralasan.

" Kan ada lipglos yang warnanya natural, tidak merah begitu," tanggap saya yang sangat hafal dengan modus di balik jawaban itu.

Mereka pun senyum-senyum.

"Begini lo anak-anak. Kan sudah ada tata tertib sekolah yang harus kalian patuhi. Di situ dijelaskan bahwa siswa perempuan dilarang berdandan dan memakai perhiasan ke sekolah," terang saya selanjutnya.

"Berdandan di sini maksudnya bermake-up. Memakai gincu, eye shadow, pensil alis, bulu mata palsu, blush on dan lain-lain. Kalau bedak tentu boleh."

Sejenak saya tatap mereka satu persatu. Beberapa siswa menundukkan kepala.

"Kalian kan masih anak sekolah. Berdandanlah yang patut dan natural ala anak sekolah. Tidak seperti emak-emak atau tante-tante begitu. Rawatlah tubuh dan wajah kalian agar tetap sehat dan selalu ceria layaknya remaja seusia kalian. Itu yang paling penting," lanjut saya.

"Kalian paham anak-anak?" tanya saya retorik.

"Paham buuuu," sahut mereka serentak.

Kali ini satu dua orang siswa menangkupkkan bibirnya ke dalam. Mungkin berupaya menghapus lipstik yang dipakainya. Saya pura-pura tidak tahu dan segera melanjutkan pelajaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

08 Oct
Balas



search

New Post