Rijan Sania Saputra, ST

RIJAN SANIA SAPUTRA, ST. Penulis adalah seorang pendidik di SMK AL-MUHADJIRIN Kota Bekasi. Sekertaris jendral di Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya (KGPBR) Kot...

Selengkapnya
Navigasi Web
BICARA SEPAKBOLA INDONESIA
salah satu sayap andalan garuda U-16

BICARA SEPAKBOLA INDONESIA

Kegagalan PSSI U-16 dan U-19

pelajaran berharga untuk PSSI Senior

Tim Nasional sepakbola Indonesia U-16 yang mempunyai julukan Garuda Asia baru saja berkiprah di kejuaraan Asia U-16 di Malaysia. Kejuaraan yang diadakan di negri serumpun itu memunculkan euphoria akan kelolosan Indonesia ke kejuaraan sepakbola Piala Dunia U-17 di PERU tahun 2019. Kenapa tidak, datang sebagai juara Piala AFF U-16 yang diadakan di rumah sendiri, Juara Jenesys Cup 2018 di jepang dan juara thien vong plastic cup di Vietnam adalah bukti shahih akan kesiapan tim junior ini ke pentas dunia.

Berada di grup C bersama sang juara bertahan IRAN, juara Asia Selatan INDIA dan competitor abadi di Asia Tenggara yaitu Vietnam bukan sesuatu yang mustahil untuk sekedar mengambil satu tiket kelolosan ke babak berikutnya, perempat final dan semifinal. Inilah batas quota tim untuk lolos ke PIALA DUNIA U-17 PERU tahun 2019.

Dipertandingan pertama grup berjumpa dengan tim kuat Asia dari daratan timur tengah yaitu IRAN. Dengan permainan ciamik dan enak dilihat, Tim Nasional Sepakbola U-16 kita berhasil menjungkalkan Raksasa Asia tersebut dengan Skor meyakinkan 2-0. Gol yang dipersembahkan oleh sikembar Bagas dan Bagus menjadi sorotan dunia nyata dibelahan ASIA maupun didunia maya. Boleh jadi kemenangan ini didapat setelah mempelajari gaya main sesame tim timur tengah yaitu OMAN yang berhasil ditahan 3-3 dipertandingan ujicoba.

Setelah pertandingan pertama dengan raihan poin sempurna tiga. Euphoria kemenangan atas Tim sebesar IRAN menghinggapi para punggawa tim nasional, entah para pemain maupun para pelatih. Rasa superior mulai menghinggapi para pemain. Prilaku pemain terlihat jelas ketika pertandingan kedua melawan Vietnam, menganggap remeh lawan mulai terlihat pada diri pemain, seperti yang diperlihatkan salah satu striker tim nasional U-16 yang digadang-gadang akan bersinar terang selama kejuaraan. Egoisme menjadi bintang akhirnya menjadi boomerang, andai tak ada keputusan mengganti pemain kemungkinan Tim kita akan dipecundangi Vietnam pasti jadi kenyataan.

Dipertandingan terakhir grup, lawan kita adalah INDIA yang posisinya saat itu dalam kondisi hanya butuh hasil seri untuk melangkah ke perempat final, sama dengan posisi tim Nasional kita. Andai lawan yang kita hadapi terakhir adalah IRAN mungkin akan lain ceritanya. Mengapa tidak, lihat bagaimana IRAN melumat Vietnam dilaga terakhirnya dengan skor 5-0. India adalah tim yang fasih memainkan permainan bertahan ( defensive) namun kurang handal dalam permainan menyerang. Dengan kelebihan dan kekurangannya India akhirnya berhasil menahan gempuran para pemain Indonesia. Secara otomatis kedua tim melangkah keperempat final atau 8 besar. Andai bisa melewati partai perempat final kedua tim inipun secara otomatis lolos ke semi final dan itu artinya satu tiket Piala Dunia U-17 ada di genggaman. Namun kemungkinan tersebut tidak mudah seperti membalikan telapak tangan, kedua tim dari grup C ini harus menghadapi Raksasa Asia yang lain, yang merupakan kontestan langganan Piala Dunia baik junior maupun seniornya.

Di partai perempat final INDIA berhadapan dengan KOREA SELATAN, sedangkan INDONESIA berhadapan dengan AUSTRALIA. India dengan kemampuan Defensifnya berhasil menahan gempuran taeguk warior muda dengan hanya kebobolan satu gol saja. Dan itu cukup untuk menghantarkan negri ginseng tersebut ke ajang Paila Dunia U-17 tahun depan. Sementara Indonesia berhadapan dengan AUSTRALIA. Bicara kualitas, jelas Australia lebih superior dibanding tim nasional kita. Data statistic pun berpihak kepada negri kangguru tersebut. Australia pernah membombardir gawang kita dengan 7 gol meski bisa kita perkecil selisihnya dengan 3 gol. Sekali lagi bukti kejumawaan tim kita diperlihatkan ( mudah-mudahan bukan karna sombong tapi karna kepercayaan diri yang tinggi ). Coach fahri tidak peduli dengan data statistic. Sah-sah saja hal seperti itu asal dibarengi dengan strategi permainan yang cerdas.

Bicara kecerdasan, tim kita (pemain & pelatih) kalah cerdas dengan tim Australia. Keunggulan 1- 0 dibabak pertama tidak diantisipasi dibabak kedua. Strategi jebakan yang diciptakan Australia lebih mumpuni sehingga mampu menekan dan membalikan keadaan menjadi keunggulan 3 - 2.

Andai ( setelah kegagalan ini kita hanya bisa berandai-andai) dibabak kedua coach fahri menggunakan strategi negative football dengan mengulur-ngulur waktu atau menggunakan strategi parkir bus agar tidak kebobolan atau melakukan pelanggaran-pelanggaran di daerah permainan tim Australia mungkin endingnya akan berakhir dengan kegembiraan. Lihatlah bagaimana tim sebesar Chelsea melakukan strategi parker bus di ajang sekelas liga champion eropa, apakah reputasi Chelsea menurun ? tidak. Lihat pula bagaimana negara kecil yunani bisa menjadi juara eropa dengan gaya sepakbola defensive, super defensive malah.

Nasi sudah menjadi bubur. Kegagalan PSSI U-16 harus jadi pelajaran berharga untuk tim nasional PSSI U-19 yang akan bertarung di gelaran AFC U-19. Kebetulan kejuaraan untuk mencari 4 wakil ASIA untuk Piala Dunia U-20 ini diadakan di negri sendiri dan keuntungan ini harus bisa kita dimaksimalkan.

Tim-tim asia yang berpartisipasi di ajang ini levelnya sudah jelas diatas tim kita. Tim dari asia tenggara pun tidak bisa dianggap remeh, karna di ajang AFF U-19 kita Cuma peringkat 3. Contoh shahih di turnamen mini segitiga kita nyaris kalah dengan Thailand U-19 dan dibantai China U-19 yang turun dengan pemain intinya dengan skor 3-0. Berkaca dari hal tersebut, jajaran pelatih yang dikomandani coach Indra Sjafri harus mampu meracik strategi permainan. Kapan harus bermain ofensif dan kapan bermain defensive. Dengan tim mana harus bermain menyerang dan dengan tim mana cenderung bermain bertahan dan sesekali melakukan serangan.

Seburuk apapun strategi permainan jika hasilnya selembar tiket ke pentas dunia akan terasa manis buat rakyat Indonesia yang saat ini sedang dilanda nestapa.

Ayo INDONESIA kamu bisa !

Penulis ;

RIJAN SANIA SAPUTRA, ST

Guru SMK AL-MUHADJIRIN KOTA BEKASI

Jl,Pulau Jawa Raya, Perumnas 3.

Arenjaya.Bekasi Timur-kota BEKASI

BEKASI 17111

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rindu tabloid BOLA yang sudah gulung tikar.

13 Nov
Balas



search

New Post