Rika Komara

Rika Komara lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia, senang menulis puisi sejak SMP, tinggal di Kota Bogor, Jawa Barat ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Janji Gagak

Janji Gagak

Janji Gagak

Pagi yang cerah Kupu- kupu terbang menuju pohon tempat persembunyian Gagak hitam. Ia membawa banyak makanan dan tentu saja kopi favorit kesukaan gagak, kopi hitam kupu-kupu. Gagak pasti senang. Dan tentunya akan membuatkan puisi terbaper seantero hutan belantara. Kupu-kupu senyum-senyum sendiri membayangkan pemandangan indah di kelopak matanya yang berbinar.

"Sayang sekali, aku tak suka bualan ini. Aku tak mau ada utang dan beban dengan menerima pemberianmu ini."

Tidak usah. Terima kasih." Tegas gagak dengan nada jutek.

Kata-kata gagak menusuk-nusuk tulang rusuk hingga ke jantung. Niatnya yang tulus selalu diartikan negatif.

Gagak tetap menganggap kupu-kupu ada maunya. "Serendah itu kah aku di matanya?" batin Kupu-kupu.

Kupu-kupu langsung terbang dengan membawa duka yang dalam.

Berhari-hari Ia tidak mau makan dan enggan mengerjakan apa pun . Hatinya terpukul. Tulisan yang belum rampung teronggok begitu saja. Sama sekali Kupu-kupu tak meliriknya.

Aneh memang berulang kali Kupu-kupu mencari perhatian mantan kekasihnya itu dan berulang kali gagak menolaknya. Tapi sama sekali tak membuat kapok dan sakit Kupu- kupu. Dia masih tetap menyapa, menanggapi candaannya. Ah, entah terbuat dari apa sayap Kupu- kupu ini . Benar kata Suhu, sahabatnya, beberapa waktu lalu sempat menamai Kupu- kupu dengan sebutan Kupu- kupu 'bersayap besi'. Dan tepat sekali, hatinya memang terbuat dari besi.

Seperti pagi itu Kupu- kupu datang dengan secangkir kopi. Dan seperti biasa respon Gagak tetap sedingin gunung es. " Aku tidak mau punya hutang," sergah Gagak tegas dan ketus.

Kupu-kupu bingung niat baiknya yang tulus selalu salah di mata Gagak.

Kupu-kupu tak percaya Gagak yang manis, yang ia kenal bisa setega itu.

Kupu - kupu merenung. Apakah kesalahanku di masa lalu sungguh tak terampuni. Baiklah aku kini mau minta maaf atas semua kesalahanku. "Apakah kau mau memaafkanku?" Kupu-kupu memohon pada Gagak. Gagak hanya mengiyakan datar. Mau gimana lagi . Kupu- kupu harus puas dengan jawaban datar Gagak . Ia tidak mau banyak bicara yang tak perlu yang bikin Gagak tambah ilfil lagi. Kata-kata itu sudah sering diucapkan gagak , 'ilfil'. Tapi bukanlah Kupu-kupu si sayap besi, kalau harus menyerah begitu saja.

#cerpenkupu-kupu

Reranting basah, Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kupu-kupu memang berjodoh dengan kupu-kupu lagi. Tak terbayang kelembutan kupu-kupu harus bersaing dengan suara parau Gagak Hitam. Belum lagi keindahan sayap kupu-kupu yang lembut jika harus menjadi besi tak kan bisa membuatnya terbang seperti terbangnya imajinasi ke batas cakrawala... Hehehe... Tinggalkan saja sang Gagak. Biar dia menyesali. Sip!

22 Feb
Balas

Hahaha...ngakaak...mba Desi menyalahi takdir yaaa kupu- kupu bermimpi ..apa gagak yang mimpi nih haha... makasiih mba Mawar.. kunjungannya...surprais banget kedatangan Mawar nih

22 Feb

Hai...hai... Kupu-kupu Cantik. Jangan menyerah dgn sikap dingin Gagak. Dinginnya Gagak adalah surprais utk sajak Kupu-kupu.Aduhai banget Mbak Rika.

20 Feb
Balas

Hehe... makasiih mba Diksi cantiiik.. support nya biarkan gagak bersemedi haha...

20 Feb

Memang Kupu-kupu bersayap besi nih mba cantik... Gagak sih malu-malu sambil terus berlagak ga peduli padahal dalam hati nahaan... He he... Kern dan mantap mba cantik.. Sukses selalu

20 Feb
Balas

Hehe...bunda Senja bisa aja ...maaf belum bisa buat cerita sehebat Senja..masih belajar bernarasi makasiih support nya...

20 Feb

Ehemmmm.... Alurnya membuat hati tergelitik. Merobek-robek jantung. Mantap bundaa..lanjut

20 Feb
Balas

Hahaha kenapa merpati keseleo yaa... waduh...sampai robek robek gitu ya jantung...ada ada saja Merpati Bontooot nih... makasiih support nya..hehe

20 Feb

Hahaha kenapa merpati keseleo yaa... waduh...sampai robek robek gitu ya jantung...ada ada saja Merpati Bontooot nih... makasiih support nya..hehe

20 Feb

Hahaha kenapa merpati keseleo yaa... waduh...sampai robek robek gitu ya jantung...ada ada saja Merpati Bontooot nih... makasiih support nya..hehe

20 Feb

Keren cerpennya Bund. Kupu-kupu dengan kelembutannya selalu mempesona. Biarkan semua memandang hina, yang penting kau tetap mempesona, Kupu-kupu yang indah . . . tak akan bisa selamanya, kita menyenangkan orang lain. . . . Sukses selalu Bunda Rika

20 Feb
Balas

Hehe... makasiih bunda Umi apresiasinnya yang luar biasa...benar sekali Bunda....hehe mencoba bernarasi ini....salam sukses selalu

20 Feb



search

New Post