Membaca Hujan
MEMBACA HUJAN
: Rika Komara
Setiap hujan yang jatuh adalah puisi
Dari pagi hingga sore tiada henti
Saat malam, bertambah jelas bunyi tang ting tung menimpa botol-botol kosong
**
Sudah berapa lembar puisi hujan yang kulukis seperti baris gerimis yang sabar dan panjang berjalan pelan dalam irama melankolis
Curahkan sajak kerinduan
**
Ku hanya terdiam di selasar sunyi
Menatap raut sendiri
Meratapi hari yang tak pernah genap
**
Kaca jendela menguapkan embun sisa hujan semalam
Tadi pagi masih kulihat pelangi namun hanya sembunyi menghindari mimpi
Berharap hujan mereda agar hariku tak membeku
2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hujan turun membawa deruSekelebat hati dirundung rinduMembaca titik air satu per satuTang ting tung dalam termanguMembaca puisi yang Bu Guru tulis, hati ini jadi terpantik...Salam literasi.., Bu Guruuuu. Semoga sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallah.
Terimakasih hadirnyaa salam sehat selalu
Terimakasih admin