Kapanpun, Dimanapun, Tetap Belajar dan Berkarya

Oleh : Rika Nurul Barokah

Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa lepas dari berinteraksi dengan orang lain. Dimanapun kita berada, kita selalu membutuhkan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Seperti dalam istilah, ”bekerja adalah ibadah”. Setiap hari kita menghabiskan waktu dengan bekerja. Baik itu bekerja didalam ruangan atau diluar ruangan. Dalam menjalankan aktifitas bekerja, didalamnya kita juga terdapat proses belajar. Dari proses belajar yang kita peroleh, maka akan muncul kreatifitas untuk berkarya dan berproduktif. Sebagai seorang wanita yang merangkap menjadi seorang ibu dan wanita karier, berkarya itu adalah hal yang sangat penting. Berkarya tidak hanya ketika kita bekerja di kantoran. Kapanpun, dimanapun, kita tetap belajar dan berkarya. Berkarya tidak memandang usia, waktu ataupun tempat.

Mulai dari anak balita sampai usia tua dituntut untuk selalu belajar agar bisa berkarya. Hidup tidak akan indah dan menarik tanpa adanya karya yang menarik. Untuk menghasilkan karya yang menarik, maka sangat diperlukan proses belajar, belajar dan belajar. Tanpa belajar dari yang sudah ada, maka karya tidak akan mengalami perubahan kearah yang lebih baik dan menarik. Bahkan sebuah karya harus diciptakan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Setiap manusia akan selalu berkarya untuk mengisi kegiatan setiap hari. Anak usia pada jenjang sekolah Paud, setiap hari selalu berkarya menghasilkan kreatifitas untuk kegiatan pembelajarannya. Remaja juga selalu berkarya untuk menghasilkan kreatifitas untuk semua kegiatannya. Ibu rumah tangga selalu berkarya dalam menjalankan aktifitas di rumah, seperti berkarya dalam menu masakan, menjahit, menata ruangan rumah dan lain-lain.

Contohnya seperti kegiatan yang baru saja saya tekuni yaitu membuat karya tulisan. Setiap hari saya menulis karena saya adalah seorang guru. Tapi yang saya tulis adalah serangkaian angka-angka dan huruf karena saya adalah seorang guru Matematika. Karya tulisan yang saya tekuni adalah ingin membuat buku baik itu buku solo ataupun buku antologi seperti yang sudah teman saya tekuni. Untuk memulai berkarya, saya harus banyak belajar dan mengamati karya yang sudah ada. Selama proses belajar, saya tidak segan-segan untuk bertanya kepada teman lain yang sudah berpengalaman. Baik itu teman yang masih muda ataupun yang sudah tua. Proses belajar itu sangatlah penting agar saya bisa menciptakan karya tulisan membuat sebuah buku. Hidup itu terasa lebih bermanfaat jika kita gunakan untuk berkarya. Mulai usia balita dulu sampai sakarang saya tetap dituntut untuk berkarya. Baik itu dirumah atau diluar rumah. Sampai nanti di usia lanjutpun saya tetap harus berkarya. Berkarya tidak memandang usia. Di usia berapapun kita harus bisa berkarya.

Semakin usia terus bertambah, semakin banyak pengalaman yang sudah kita lalui. Sehingga untuk berkarya semakin menjadi kearah yang lebih baik. Mudah-mudahan generasi muda tidak akan menghabiskan waktu dengan menyia-nyiakan begitu saja tanpa berkarya. Berkarya tidak harus di usia muda. Balita sampai usia lanjut sebaiknya harus berkarya untuk hidup yang lebih baik. Kapanpun, dimanapun, kita harus tetap berkarya. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan untuk terus berkarya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin…

***

Kampung B29, 10 Juni 2023

Biografi Penulis

Rika Nurul Barokah, lahir di Jember, 8 September 1982. Guru MTs Negeri 2 Jember. Baru memulai menulis yang ketiga belas kali. Dia dapat dihubungi melalui :

WA : 085203145755

Email : [email protected]

LAMPIRAN FOTO