Rima Widayati

Mengajar Itu Belajar Mengajar dapat dikatakan sebagai belajar. Hal ini dapat diasumsikan bahwa dengan terlebih dahulu belajar kita dapat mencapai tujuan pembel...

Selengkapnya
Navigasi Web
Membentuk Karakter Anak

Membentuk Karakter Anak

Tantangan Hari Ke - 50

#TantanganGurusiana

Membentuk Karakter anak

Oleh : Rima Widayati

Pendidikan yang pertama bagi anak berasal dari orang tua. Mereka mengenal orang tuanya sebelum mengenal orang lain. Rumah tempat belajar yang pertama dan utama bagi mereka. Ketika balita belajar berkata- kata saat itulah dimulainya belajar berkomunikasi dengan orang lain. Jika di dalam rumah terbiasa mendengar kata atau ucapan tertentu, ia akan menirunya. Selanjutnya akan banyak perkataan atau ucapan yang dikuasainya seiring tumbuh kembang kemampuannya.

Ada anak yang suka melakukan perbuatan menyimpang dalam penggunaan kata- kata. Misalnya suka mengejek atau melontarkan kata- kata yang dapat menyakiti hati orang lain. Bahkan menjawab atau membalas ucapan orang tua dengan kata - kata kasar dan menyakitkan. Padahal usianya masih kanak- kanak, namun dia mampu mengucapkan kalimat dengan tutur kata yang mengundang emosi. Karena membuat emosi orang yang mendengarnya.

Suatu contoh Bayu melakukan kenakalan pada salah seorang temannya yang bernama Alan. Alan didorongnya ke pinggir jalan mendekatii got. Hampir saja terjatuh kalau tidak berpegangan pada tempat sampah yang berada di pinggir jalan. Alan marah dan menanyakan pada Bayu kenapa ia melakukan itu padanya. Reaksi Bayu malah tertawa dan merasa tidak bersalah. Dia meninggalkan Alan begitu saja tanpa minta maaf.

Alan kecewa pada sikap Bayu. Sampai di rumah dia menceritakan pada orang tuanya tentang sikap dan kelakuan Bayu padanya. Karena menurut ibunya perbuatan Bayu tak bisa dibiarkan begitu saja menyakiti Alan, ia akan mendatangi rumah orang tua Bayu untuk minta penjelasan.

Sesampai di rumah Bayu, ibu Alan menemui orang tua Bayu. Mereka memanggil Bayu untuk diajak bicara. Rupanya Bayu telah terbiasa bertutur kata kasar dan tidak sopan. Di depan orang tuanya dia berkata kasar dan tidak merasa bersalah. Setelah mengetahui sikap Bayu, kedua orang tuanya kecewa akan sikapnya. Tetapi kesulitan untuk meluruskan kesalahan Bayu yang terlanjur gemar mengecewakan atau menyakiti orang lain dengan perilakunya itu.

Nah, kedua orang tua Bayu baru menyadari bahwa selama ini mereka selalu membenarkan apa yang Bayu lakukan. Seharusnya orang tua memberikan pendidikan yang pertama dan utama kepada anaknya. Setelah anak terbiasa bersikap sesuka hatinya akan sulit meluruskannya. Bagaimana menurut Anda agar karakter anak tidak mengecewakan?

Naira, 19/8/20

60 hari menulis

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Bunda. Sukses selalu.

20 Aug
Balas

Keren mantap habis ceritanya bund

20 Aug
Balas

Terima kasih Bunda. Sukses selalu.

20 Aug



search

New Post