Rima Widayati

Mengajar Itu Belajar Mengajar dapat dikatakan sebagai belajar. Hal ini dapat diasumsikan bahwa dengan terlebih dahulu belajar kita dapat mencapai tujuan pembel...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rafiah Bukan Gadis Sunda

Tantangan Hari ke -47

#TantanganGurusiana

Rafiah Bukan Gadis Sunda

Oleh : Rima Widayati

Sejumput kisah kenangan orang tua pada jaman penjajahan Belanda. Tepatnya di Banda Neira tempat pengasingan pak Iwa Kusuma Sumantri, salah seorang tokoh Pahlawan Nasional yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Di salah satu kampung di kepulauan Banda ini tinggallah seorang gadis bernama Rafiah. Ayahnya berasal dari Jawa dan ibunya gadis Sunda.

Rafiah tidak mengenal kakek dan neneknya, karena ayah dan ibunya bekerja sebagai pemetik pala yang dibawa oleh Belanda ke Bandaneira. Menurut cerita, ibunda Rafiah diculik saat pulang mengaji oleh penjajah Belanda. Saat itu masih kanak-kanak, ketika pulang mengaji ia ditangkap dan ditutup matanya lalu dimasukkan ke sebuah mobil yang langsung melaju kencang menuju ke suatu tempat.

Setibanya di Pelabuhan ia dibawa ke kapal dan dibawa berlayar bersama beberapa anak lainnya. Karena usia mereka masih cukup muda, membuatnya tak berdaya. Mereka hanya pasrah dan menuruti kemauan penjajah yang akan membawa mereka ke Banda Neira. Setibanya di perkebunan pala milik Belanda, mereka bekerja sesuai kehendak penjajah. Tak ada perlawanan hingga dewasa dan menikah di tempat mereka bekerja. Pernikahan mereka menghasilkan keturunan dengan percampuran suku. Seperti neneknya yang berasal dari Sunda dan kakeknya yang berasal dari suku Jawa. Mereka tidak mengenal lagi orang tuanya karena memang sudah kehilangan jejak.

Ketika pak Iwa Kusuma Sumantri diasingkan di Banda Neira usia Rafiah sekitar enam tahunan. Ayah ibunya sering mengunjungi rumah pengasingan beliau di sana. Mereka menjadi akrab dan merasa sebagai keluarga. Karena Rafiah berkulit putih dan cantik pak Iwa menyebutnya sebagai gadis Sunda.

“Nak Rafiah mau ikut ke Jawa sama bapak ya?” tanya pak Iwa Kusuma Sumantri.

“Iya, mau. Sama bapak dan mamak.” Jawab si kecil Rafiah dengan polos.

“Kamu seperti gadis Sunda. Bapak orang Sunda, di sana banyak gadis Sunda yang cantik.” Tambah pak Iwa.

Tapi reaksi Rafiah di luar dugaan. Dia histeris lalu menangis sambil berteriak, “Aku bukan gadis Sunda.”

Setelah ditanya alasannya, ternyata dia kira Sunda sama dengan anak sundal (artinya kurang ajar). Ahkirnya semua tertawa melihat sikap Rafiah.

--------

Kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia turut berperan atas kembalinya pak Iwa dari pengasinngan. Waktu itu di Banda Neira pernah melintas pesawat terbang Jepang, menembak ke berbagai arah yang membuat Rafiah trauma. Dia lari bersembunyi di bawah kolong meja, sampai suasana benar-benar sunyi barulah ia keluar. Penduduk setempat menyebut pesawat terbang burung besi, karena bentuknya jika dilihat sekilas seperti burung terbang. Burung besi itu datang dan membawa pak Iwa kembali ke tanah Jawa.

Beberapa tahun kemudian Rafiah benar-benar memenuhi ajakan pak Iwa ke tanah Jawa. Bersama keluarga ia berkunjung ke tanah Sunda bertemu pak Iwa dan keluarganya. Meskipun ia tak mau jadi gadis Sunda, he he he. Akhirnya Rafiah menikah dengan seorang pemuda keturunan suku Buton. Mereka dikaruniai anak cucu yang berdiam di Banda Neira hingga sekarang. Beberapa di antaranya merantau dan tinggal di pulau Jawa.

Naira, 16/8/20

60 hari menulis

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya bu, salam sukses bu

17 Aug
Balas

Terima kasih atas kunjungan dan motivasinya bu. Salam sukses.

18 Aug



search

New Post