Tantangan Hari Ke -22

#TantanganGurusiana

Seikat Sayur Sawi

Oleh : Rima Widayati

Selama masa pandemi Covid-19 pembelajaran daring tentu bukan hal yang aneh. Meskipun di daerah terpencil seperti pulau-pulau kecil di Maluku mereka juga mengtahuinya, hanya saja ada yang tidak punya hp Android, lalu mereka tidak ikut belajar daring.

Afan salah satu murid bu Santi yang tidak ikut belajar daring di kelasnya. Bu Santi menyiasati dengan kunjungan rumah supaya Afan tetap bisa belajar. Orang tua Afan sangat senang mendapat kunjungan dari Bu Santi. Mereka dengan sigap menyiapkan tempat dan peralatan untuk belajar.

Afan memanggil Bayu untuk belajar bersama, karena tumah Bayu hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya. Tak lama berselang Bayu pun datang. Mereka belajar bersama tentang operasi bilangan bulat yang disampaikan bu Santi. Afan anak yang cerdas. Semua pelajaran dapat dipahaminya dengan cepat.

“Terima kasih bu Santi,” orang tua Afan berkata pada bu Santi setelah Afan menyelesaikan LKSnya dengan baik.

“Sama-sama Bu. Afan dapat belajar setiap hari di rumah. Nanti dua hari sekali saya akan berkunjung.” Jawab Bu Santi.

Bu Santi pamit pulang pada tuan rumah.

“Saya mohon pamit. Lusa saya datang lagi.”

“Iya bu Santi. Saya senang Afan rajin belajar,” kata perempuan muda itu sambil memegang sebuah tas plastik berwarna hitam. “Ini hadiah buat bu Santi. Seikat sayur sawi.”

Bu Santi tak dapat menolak pemberian itu karena takut mengecewakan. Sampai di rumah nanyi sayur itu akan dimasaknya karena masih segar. Dan diapun tidak repot beli sayur ke pasar.

Bandanaira, 23/12/2020

Tantangan menulis