Bahagia itu sederhana. Definisi kebahagiaan pun kita yang ciptakan bersama. Ketika kamu dan aku bersenyawa menjadi satu dalam ikatan suci pernikahan, maka dua jiwa pun telah bersedia melebur segala kecanggungan dan perbedaan. Setiap orang pasti tahu, kalau setiap pasangan ingin sekali menjalani mahligai pernikahan yang harmonis dan sejahtera. Setiap pasangan juga mengharapkan keberkahan dunia wal akhirat. Bila pernikahan tak berorientasi jangka panjang maka pernikahan bukanlah ladang untuk beribadah.  

Bahagia itu selamanya. Doa yang banyak diberikan oleh orang-orang di sekeliling kita "semoga bahagia ya". Doa yang menjadi pengingat bahwa setiap proses pembelajaran selama pernikahan adalah menuju akhir yang bahagia. Belajar saling berbagi, saling menyayangi, saling menjaga, saling menasehati, dan hal-hal baik lainnya. Proses inilah yang membuat pernikahan menjadi ladang pahala yang tak terkira luasnya. Hal-hal kecil yang dihargai pasangan pun bisa menjadi nilai pahala yang sebelumnya tak semudah itu didapatkan sebelum pernikahan. 

Bahagia itu aku dan kamu menjadi kita. Pasangan yang mampu menjaga kebersamaan, mampu menjaga kehormatan, mampu membimbing dan mendidik keturunannya dengan baik. Mereka akan selalu merasa satu dalam hal apapun. Setiap perbedaan akan mudah menuju sepakat. Setiap rintangan akan mudah dilalui. Karena mereka yakin, jika kebersamaanlah yang membuat mereka utuh dan merasakan kebahagiaan yang sempurna hingga hanya maut lah yang mampu memisahkan raga mereka di dunia.