Dulu, ada seseorang yang ngasih aku luka sampe aku trauma akan hal itu. Trauma aja sih, kenapa ada orang yang diberi rasa percaya tapi seakan lupa untuk memikulnya. Seperti tersayat-sayat tapi nggak berdarah, ngilu-ngilu gimana gitu. Padahal, jika dipikir, menjaga rasa percaya itu gampang nggak sih? Kini, ada seseorang yang datang menawarkan rasa percaya itu kembali. Ya, kamu datang di saat aku tidak mempercayai siapapun. Setelah berkali-kali tersakiti dengan segudang kenangan pahit, kehadiranmu membuatku merasakan sesuatu yang seakan membuat diri ini bernyawa. Ya, kamu membuatku tertawa dengan segala tingkahmu. Kamu bangkitkan segala rasa positif yang telah lama sunyi kerontang disini.

Kamu ceritakan tentang semua yang ada pada dirimu. Sebegitunya kamu memberikan rasa percaya kepadaku, di saat aku belum bisa mempercayai orang asing dan enggan membuka siapa diriku padamu. Secara perlahan namun pasti, kehadiranmu semakin menyadariku bahwa kali ini seseorang yang singgah adalah istimewa. Kamu semakin membangkitkan semangat dan menyembuhkan lukaku. Lalu dengan termakan waktu, aku kembali percaya pada seseorang yaitu kamu. Dan tiba-tiba suatu hari, kamu semakin serius untuk memastikan tentang kita pada dunia. Kamu memilih untuk datang menemuiku secara nyata, tak sekedar hadir secara virtual menemani pergantian musim. Dan kamu membuatku pertama kali berada di posisi dimana laki-laki bisa melakukan hal baik dan menghargai segala proses.

Jujur, kamu memberikan ketenangan yang telah lama tak ku rasakan. Ketenangan yang sangat damai dan tentram, seakan tak perlu detektif untuk menguak kebenaran tentang dirimu. Tak perlu bertanya dari mana rasa ini datang membuatku nyaman. Keajaiban doa dan campur tangan Sang Maha Kuasa begitu nyata. Kun Fayakun, Kebesaran dan kekuasaan Allah SWT sangat besar. Semoga rasa percaya ini setulus rasa percayamu kepadaku. Semoga aja rasa percaya yang kamu berikan kepadaku dan yang aku berikan kepadamu, dapat kita jaga sepanjang waktu. Masa akan menjadi bukti panjang kalau kita saling menjaga.