Menghapus Jejakmu
Hari kesepuluh sepeninggalmu, aku masih menanti di titik kita bertemu. Di tempat di mana matamu berhasil menjadi pusat perhatianku. Aku menanti saat kau datang. Ketika jemariku kau jamah dan kau isi semua kekosongan itu. Aku menanti ketika kata "kita" tidak memutuskan untuk dipisah. Aku berharap kau datang membawa penenang atas rasa resah. Atas segala gundah yang lahir dari perpisahan kita. Aku berharap kau datang dan berkata, bahwa perpisahan kemarin hanyalah ilusi semata. Entah terlalu cinta, entah terlalu buta, aku tak menerima dengan mudah ketika kau melepaskan tanganku dengan paksa.
Aku kalut dengan semua upaya menghapus jejakmu yang akhirnya berujung sia-sia. Aku lemah setelah perpisahan kita. Hampir mati sebab rasa sakit yang kau beri. Mencintai namun tak sepenuh hati dan memilih berpindah hati. Aku bisa apa, selain mengingat dalam-dalam kenangan kita kala senja. Selain mendengar lagu kenangan yang menenangkan kala hujan, aku bisa apa? Selain memandangi potretmu yang masih tertata rapi di meja kerjaku, aku bisa apa? Aku tak memiliki hak lebih untuk bertegur sapa denganmu, sebab ada dia Sang pengganggu. Dari pada mengganggu, lebih baik ku hapus jejakmu. Dari pada menunggu yang tak pasti, lebih baik pergi dari hidupmu.
Untuk apa bersamamu jika hatimu masih memilihnya. Teruntuk kau yang pernah melukai. Aku berterima kasih atas segala janji yang tak kau tepati. Jua kecewa yang hampir membuatku mati. Aku tak menyesali pun mengutukmu saban hari, tapi, percayalah aku lebih baik kini. Terima kasih atas patah yang kau beri sebab karenanya aku bisa bangkit berdiri lagi. Terima kasih atas lebam yang kau tuai pun harap yang kau cabik bertubi. Aku tak marah. Aku bersyukur sebab semesta tak pernah mempertemukan kita kembali. Percaya saja, aku sudah lebih baik kini. Dariku, yang pernah kau lukai di sepanjang pagi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar