Membahas tentang dunia kerja, banyak banget yang bisa dibahas. Gimana kalau kali ini membahas tentang tipe rekan kerja? Tentunya, dalam melakukan pekerjaan di perusahaan, kamu akan di kelilingi oleh rekan kerja lainnya. Akan ada interaksi saat bekerja bukan? Berbagai macam bentuk interaksi, baik interaksi formal tentang kerjaan atau emosional terkait menjadi partner kerja yang baik. Saat kamu ingin membantu seseorang mengerjakan tugasnya dengan lebih baik dan menyadari tanggung jawabnya dengan lebih baik, justru kamu dicap sebagai “orang yang menganggu dan suka mengatur-atur pekerjaan orang lain”. Pernah nggak sih ngalamin itu? Bermaksud baik tapi efeknya buruk. Itulah dunia kerja, tipe pekerja seperti ini kadang bikin geleng-geleng kepala. Makin susah dan ribet kalau dia menjadi tim kerja. Gimana mau mencapai target perusahaan dengan optimal kalau kerja timnya aja nggak solid.

Saat kamu menyampaikan kebenaran kepada orang lain maka kamu akan menemukan dua reaksi. Reaksi pertama, orang bijak akan merenung. Reaksi kedua, orang bodoh akan merasa tersinggung. Ibaratnya gini, sulit meyakinkan lalat kalau bunga jauh lebih indah dari pada sampah. Greget memang kalau melihat rekan kerja nggak menjalannya tugasnya dengan baik, takutnya efek terhadap cintra perusahaan tempat kita bekerja jadi turun. Ujung-ujungnya, kita juga yang akan menanggung risikonya walaupun tanggungannya hanya sekedar moril. Buat kamu yang ngerasa jadi tipe ini, yuk coba merenungi diri, buang egomu, buang pikiran negatifmu. Kenali juga karakter rekan kerjamu, kalau rekan kerjamu memang niatannya baik, apa salahnya direspon dengan baik pula.

Buat kamu yang ngalamin ini, kadang kamu perlu menyadari, tak semua orang suka dibantu, tak semua orang bisa menghargai bantuanmu. Back to yourself. Kontrol dirimu, tak semua orang bisa disamakan dengan dirimu. Orang baik hanya bisa dihargai oleh orang baik pula bukan? Nggak perlu bersedih hati dengan sikap negatif rekan kerja, justru dia yang seharusnya bersedih nggak bisa akrab dengan rekan kerja yang sebaik dirimu. Untuk sekarang, tahan perasaanmu, semoga pimpinan perusaahan bisa menyadari bahwa ada stafnya yang perlu dibenahi. Yang terpenting, lakukan tugas dan tanggung jawabmu dengan optimal.