Melanjutkan pembahasan postingan sebelumnya mengenai pernikahan, komunikasi yang sehat menjadi salah satu hal penting untuk menjamin utuhnya rumah tangga. Definisi menikah dengan pasangan yang enak dan asik diajak ngobrol atau open minded memang nyata sangat dibutuhkan. Orang asing yang akan bisa beneran bisa masuk ke kehidupan kita seutuhnya adalah pasangan kita. Dengan hangatnya komunikasi, seseorang yang awalnya asing bisa menjadi asing kalau tidak bersamanya. Begitulah makna pernikahan sesungguhnya, dimana pasangan saling menjalin komunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Bayangkan saja, separuh kehidupanmu akan dijalani bersama pasangan.

Saat tua yang kita butuhkan adalah teman ngobrol. Teman yang mau mendengarkan keluh kesah kita, yang mau peduli dengan keadaan kita, dan mau mendukung kita untuk semangat menjalani hari-hari. Semakin bertambahnya umur, yang paling kita butuhkan adalah pasangan yang open minded terhadap berbagai tantangan baru yang dihadapi. Menikah bukan perkara kehidupan yang monoton atau stagnan, tapi banyak sekali tantangan silih berganti yang harus dihadapi bersama. Butuh saling bertukar pikiran terhadap hal-hal yang baru atau hal-hal tak terduga yang membutuhkan diskusi dalam mengambil keputusan yang tepat.

Memang banyak sekarang yang terbuka dengan pasangannya, tapi ternyata tak semuanya bisa memahami open minded itu dengan benar. Banyak juga perilaku menyimpang yang dilakukan kedua belah pihak dan saling terbuka satu dengan yang lainnya. Tentunya hal tersebut sudah menyalahi apa yang dimaksud dengan open minded. Kalau kamu dan pasangan sudah saling terbuka satu dengan yang lain untuk hal-hal yang baik maka keterbukaan tersebut dapat menjadikan hakikat rumah tangga dapat terwujud. Hakikat rumah tangga yang saling setia satu dengan yang lain, mendukung dalam hal kebaikan, dan berorientasi mewujudkan masa tua dengan rasa yang bahagia dan kesiapan yang matang.