Rima Wirenviona, M.Kes

Bidan Ahli Kesehatan Reproduksi yang telah melahirkan 5 buku berjudul: 1. Antara 2 Cermin 2. Antologi Pantun Kesehatan untuk Anak Usia Sekolah 3. Kemar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sepi Tak Berujung

Sepi Tak Berujung

Definisi sepi yaitu ketika semua terasa kosong. Hati berhenti berdendang hingga sepi tak bisa diterjemahkan. Kamu menghilang bersama kenangan yang pernah menjadi tersayang. Rinai hujan menjadi saksi bisu pertemuan tak terencana yang aku pikir bisa diceritakan menjadi indah. Aku menemukanmu basah kuyup terguyur hujan yang membasahi kala sore itu. Ada debat yang tak seperti biasanya. Ada sepi yang menjadikan suasana beku. Ada badai yang menjalar ke dalam pori-pori tanganku. Yang tak wajar itu kalau kamu tak merasa kecewa. Ku takut hatimu sudah mati atau bahkan kamu bukan manusia lagi.

Rata-rata orang berjanji untuk diingkari, bukan untuk ditepati. Kamu justru berbeda. Katamu jika kita tidak memiliki hubungan yang spesial, kita pun akan tetap ada tegur sapa. Bukan begini seperti orang asing. Yah gitulah lain dulu lain sekarang, meskipun hanya lewat 1 hari kamu katakan sudah kamu ingkari. Dari yang berjanji untuk tidak berpaling, sekarang malah berbalik menjadi asing. Dulu pernah, aku dan kamu hampir sempat menjadi kita tapi sekarang sudah bukan lagi bahkan untuk tegur sapa pun sekarang sudah sangat asing meskipun dalam ruangan yang sama.

Lorong panjang dan mengerikan telah kita susuri. Meski gelap, kita mampu menapaki sunyi sebab aku yang telah berjanji menerangi. Kilau terang di ujung lorong membuatmu melepaskan jemari. Dirimu bahkan lupa jika aku pernah menjadi hati yang kamu tinggali. Hingga kini, aku tertinggal sendiri karena kamu yang tak peduli. Mata menyanggah pilu. Senyap sayu bayangmu enggan berlalu. Mengelabui sisi sensitifku, berkali-kali mematahkan hatiku. Kuharap kisah tanpa makna ini dapat mewakili. Bahwa rindu padamu tak dapat didefinisi, pun nestapa ini bukanlah sekadar delusi.

Berpisah memanglah hal yang paling tidak diharapkan. Di mana segala resah merekah, segala sakit yang sukar dibantah meluluhlantakkan segala pertahanan. Namun, pisah bukan berarti tak indah. Terkadang kita harus mencipta jarak agar pandai memilah. Detik Ini kurasa begitu patah. Hati yang berharap, jiwa yang mengerap kini lenyap di telan asa akibat panas yang menguap. Sepi menggerogoti tubuh di sepertiga pagi. Lagi dan lagi, pikiran kini telah terkontaminasi. Mencoba lari sejauh mungkin, namun diri pun semesta sukar diajak berdiskusi. Ingatan tentangmu memaksa hadir di sel-sel kepala, melahirkan banyak pertanyaan tanpa jawaban.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post