Rina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GIGIKU SAYANG GIGIKU MELAYANG

GIGIKU SAYANG GIGIKU MELAYANG

Gigi susu merupakan gigi yang tumbuh di masa bayi sampai tanggal (copot). Gigi susu umumnya tumbuh normal dan bagus. Namun ada kalanya gigi susu menjadi coklat bahkan hitam karena tidak dirawat dengan baik.

Merawat gigi gampang-gampang susah. Setiap hari kita selalu menggosoknya dua kali. Sudahkah menggosok gigi sebelum tidur? Sudahkah menggosok gigi dengan baik dan benar?

Aku selalu menanamkan dan mengajarkan anakku untuk menggosok gigi setiap hari di saat mandi dan sebelum tidur. Artinya, anak sudah dengan teratur menggosok gigi dari kecil hingga kini. Aku juga mengajarkannya menggososk gigi dengan benar. Bagian depan, samping kanan dan samping kiri gigi digosok secara vertikal bukan horisontal. Bagian dalam atas dan bawah, gigi digosok dengan cara mengarahkan keluar, jangan lupa lidahpun dibersihkan. Jika gigi digosok dengan benar, maka sisa makanan akan hilang.

Penanaman itulah membuatnya selalu rajin untuk melakukannya. Malam sebelum tidur, meskipun rasa kantuk menderanya dia selalu ke kamar mandi untuk buang air kecil, gosok gigi, wudlu, dan menunaikan shalat isya'.

Meskipun gigi sudah dirawat dengan baik, tetap saja gigi susu akan tanggal dan berganti gigi tetap. Ternyata anakku sudah mulai besar. Gigi susunya sudah mulai tanggal satu per satu. Gigi pertama tanggal di saat sedang menunaikan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Ketika di sekolah, giginya copot dan mengeluarkan darah. Secara cepat temannya membantu membelikan tisu untuk mengusap darahnya dan berkumur hingga mampat.

Ketika bermain di lingkungan rumah, gigi tanggal lagi. Sekali lagi, saya sebagai ibu tidak menyaksikannya karena terjadi saat bermain bersama temannya di luar. Kejadian tanggalnya gigi tidak membuatnya menangis atau pun panik. Alhamdulillah gadis kecilku menjadi anak yang kuat dan tidak cengeng, serta bisa mengatasi masalahnya sendiri.

Hari ini, usai perhelatan besar Media Guru Indonesia, peluncuran buku karya ratusan guru, kami pulang dengan menggunakan moda transportasi kereta. Tepat pukul 15:00 wib kereta berangkat. Tak lama kereta kalan, anakku menunjukkan padaku, giginya penuh darah. Terkejut campur bingung mengatasinya karena baru pertama kalinya menyaksikan gigi anakku yang hampir copot dan keadaan di dalam kereta. Lalu dia mengajak ke kamar mandi dan membawa sebotol air mineral untuk berkumur. Darah pun terus keluar seakan enggan berhenti. Akhirnya kuajak ia ke restorasi untuk mencari es agar darah segera mampat.

Gerbong demi gerbong kulalui dengan perasaan jauuuh sekali. Akhirnya sampailah pada gerbong restorasi. Tapi ternyata es yang kami cari tidak ada. Kemudian para petugas restorasi membantu dengan membuka kotak P3K dan mengambil kassa steril kemudian dibasahi air dingin dan memasukkannya di gigi anakku untuk digigit. Sisa air mineral yang kami bawa akhirnya dimasukkan dalam lemari pendingin.

Kami tetap di restorasi untuk menunggu air dingin. Aku menenangkan hatinya agar dia merasa diperhatikan dan tenang. Sekiranya air dingin, aku meminta petugas untuk mengambil air. Kuambil kassa yang digigitnya dan berkumurlah dia sampai darah mampat. Alhamdulillah, pertolongan pertama pada anakku sudah usai. Semoga tidak keluar lagi. Kami pun kembali ke tempat duduk.

Di tempat duduk, gadis kecilku tetap tenang bahkan sesekali gigi yang hampir tanggal dimainkannya. Meskipun darah keluar kembali dia tetap tenang dan meminta telepon ayahnya untuk memberitahukan, bahwa giginya berdarah. Kuturuti permintaannya dan dia merasa lega telah mendapatkan doa dari ayahnya. Anak yang luar biasa, dalam keadaan yang genting pun tetap dapat mengatasinya dengan tenang dan tanggap. Kini tinggal menunggu waktu gigi tanggal.

Waktu menunjukkan pukul 17:30 wib. Tiba-tiba si kecil menunjukkan padaku giginya yang baru saja tanggal. Alhamdulillah, akhirnya tanggal juga. Segera kami menuju ke restorasi untuk mengambil air dingin yang kami pesan. Sesaat setelah mampat, kami pesan makanan dan si kecil makan dengan lahapnya. Kembali ia ingin memberi kabar pada ayahnya, bahwa giginya telah tanggal. Kali ini tak kuturuti karena maghrib sampai akhirnya ayahnya menelpon.

Usai makan, tragedi terulang kembali. Rupanya gigi sebelahnya berdarah dan akan tanggal juga. "Rawatlah gigimu dengan baik, karena gigi susu yang tanggal akan tumbuh gigi tetap yang tidak akan tumbuh lagi bila tanggal," nasehatku padanya. Ya Allah.... semoga gadis kecilku semakin kuat dan sabar atas apa yang menimpa pada dirinya dan dapat mengambil pelajaran dari setiap kejadian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Anak gadis pemberani. Luar biasa.

21 May
Balas

ya pak... tadi jalan di CFD juga kuat meskipun capek. agak ngambek dikit sih...

21 May
Balas



search

New Post