Rina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PERJALANAN MENUJU GEBYAR LITERASI MEDIA GURU INDONESIA

Berawal dari keprihatinan sistem pembelajaran bagi usia dini yang ada di sekitar kami, yang mengajarkan calistung bak mengajarkan anak sekolah dasar. Mereka diajarkan di luar kemampuannya. Ibarat anak bayi yang dipaksa untuk berdiri atau berjalan sebelum waktunya. Bagaimana jadinya?

Sekolah kami tempat bermain, tempat di mana anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan cara alami, bukan instan. Mereka bermain yang di dalamnya sejatinya belajar. Belajar bukan berarti belajar layaknya sekolah dasar dan menengah. Mereka belajar karakter untuk mengantarkan mereka menjadi manusia yang selalu taat pada Sang Khaliq, berjiwa sosial, dan berkepribadian luhur.

Kami mendokumentasikan kegiatan bermain kami agar kelak akan menjadi pegangan kami, para penerus kami, dan lembaga lain ataupun para orang tua. Usai KBM kutorehkan perjalanannya dalam jurnal.

Tanggal 19-20 Maret, aku bergabung dengan Media Guru Indonesia untuk mengikuti kelas menulis. Inilah awal dari kelanjutan jurnal yang kubuat. Kami ditantang untuk membuat buku yang akan diluncurkan bersama ratusan guru se-Indonesia.

Perjuangan untuk menyelesaikan naskah begitu menyita pikiran dan tenaga. Alhamdulillah dengan kerja keras dan dukungan suami, jurnal yang kubuat naskah buku dapat selesai sebelum deadline. Semua kulakukan untuk sebuah karya yang kelak akan berguna.

Kutunggu hari di mana ratusan guru berkumpul dengan perasaan gembira, mereka mempersembahkan karya literasi. Aku dan suami yang juga berkarya literasi pun memesan tiket untuk mengantar kami ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.

Semakin dekat hari yang ditunggu, suami membatalkan kehadirannya di peluncuran buku karena tugas yang tidak dapat ditinggalkan. Akhirnya kurubah jadwal keberangkatan bersama anakku pada hari Rabu, tanggal 17 Mei 2017 karena anakku libur Ujian Nasional untuk kelas 6 SD.

Kami terbang ke Jakarta lebih awal agar dapat menengok orang tuaku yang tinggal di Jakarta. Selain tujuan peluncuran buku, juga bersilaturrahim orang tua, kerabat, dan teman kecilku.

Sembari menunggu Gebyar Literasi, aku sempatkan menghadiri Reuni SD yang diselenggarakan menjelang Ramadhan. Akhirnya kami bisa bertemu setelah sekian lama bahkan berpuluh-puluh tahun tak bersua dengan teman SD kecuali di dunia maya.

Kini tibalah hari yang telah ditunggu-tunggu. Kami berangkat pagi agar tak terjebak macet. Sesampainya di Kemendikbud, kami bingung karena belum mengenal satu sama lain. Tapi begitu kami bertemu dengan teman di kelas menulis, cairlah suasana. Terlebih melihat dari beberapa propinsi yang datang bersamaan dan berseragam. Sungguh Media Guru Indonesia, luar biasa. Betapa tidak? Ratusan guru dari berbagai penjuru di Indonesia mendadak menjadi penulis. Kami telah mencatat sejarah baru di Indonesia. Kami memberikan sumbangsih untuk Indonesia di bidang literasi.

Banyak catatan di tengah-tengah acara spektakuler para guru. Mulai dari hebohnya pertemuan kami, selfie-selfie kami, narsis kami, sampai pada kejadian-kejadian yang mungkin tidak disadari para guru penulis ini.

Hari pertama, Sabtu 20 mei 2017, di gedung A Kemendikbud, acara resmi diawali dengan tanda tangan kehadiran. Usai absen, heboh dengan perkenalan yang sebelumnya hanya melalui grup, foto2, sampai ngobrol. Acara resmi akan di mulai, Pak Ihsan dan Mas Eko tak kuasa menghentikan ulah para guru yang sibuk selfie. Bagaimana dengan murid kita? Ternyata sama. Kita sering dibuat pusing ketika mengatur anak didik kita.

Usai acara resmi di Kemendikbud, kami meluncur ke Lippo Mall Puri untuk melihat pameran Kemendikbud. Di pameran terpajang pula sebagian karya guru yang tergabung dalam Gebyar Literasi Media Guru Indonesia. Di sini, kami menelusuri stand demi stand dan mendapatkan berbagai literatur bidang pendidikan, bahkan mendapatkan merchandise berupa payung, topi, mug, dan lain-lain. Media Guru Indonesia pun berkesempatan untuk tampil di acara talkshow seputar Media Guru Indonesia dan Gebyar Literasinya.

Hari kedua, Minggu 21 Mei 2017, acara Gebyar Literasi Media Guru Indonesia semakin heboh. Meskipun beberapa guru sudah tak tampak lagi karena pamit pulang, tak menyurutkan semangat para guru untuk tetap merayakan hari penting kami. Tak sedikit dari kami tak menyangka dapat sampai ke Jakarta untuk acara besar ini. Kami tidak menduga bisa menjadi penulis.

Acara di Car Free Day ini, para guru berjalan dengan membawa bingkai cover buku masing-masing dan spanduk Gebyar Literasi Media Guru Indonesia. Sebelum jalan, kami dibariskan panitia dan diberi pengarahan. Tak lama berjalan kehebohan semakin terasa dengan foto-foto kembali. Gaya foto kami pun bermacam-macan dan menggelikan. Begitu seterusnya ketika ada view yang bisa dijadikan background narsis, kami berfoto. Menteri, artis, bahkan bule pun menjadi sasaran narsis para guru penulis ini.

Pengarahan dan petunjuk panitia di awal, tak diindahkan lagi. Kami berjalan sesuka hati, tanpa memperdulikan lagi para pembawa spanduk. Spanduk panjang yang dipegang beberapa orang kini ditinggalkan. Spanduk pun dilipat untuk kemudahan para pembawanya. Kami terus berjalan menyusuri jalan Sudirman. Kembali kami kehilangan orang yang membawa spanduk dan akhirnya dilipat kembali tinggal beberapa meter saja. Sampai kembali lagi kami ke Kemendikbud, tinggallah 5 orang pembawa spanduk. Demikianlah euforia para guru penulis.

Usai berjalan, sebagian dari kami bergabung dengan guru dan siswa Jakarta yang meramaikan acara di panggung. Mereka yang mendapatkan kupon doorprize harap-harap cemas mendengarkan nomor yang dibacakan. Di luar dugaan, salah seorang dari kami mendapatkan doorprize sepeda. Hari yang penuh keberkahan; tujuan mulia, mendapat hadiah istimewa.

Ada pertemuan ada pula perpisahan. Setelah seluruh rangkaian acara kami ikuti, kini tibanya kami kembali ke asal kami masing-masing untuk tetap mengabdi sebagai pendidik penerus bangsa juga untuk terus berkarya melalui tulisan. Setelah mendapatkan sertifikat, kami berpamitan.

Terima kasih suamiku atas dorongan dan doanya, terima kasih Pak Ihsan, terima kasih Mas Eko, terima kasih teman-teman guru penilis, terima kasih Media Guru Indonesia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

foto2 ne mna??

24 May
Balas

td mau dikasih foto malah jaringannya kurang bersahabat.

24 May
Balas

Selamat Bu Rina ...salam kenal

25 May
Balas



search

New Post