" Rasyid..Rasyid ...jangan lari-lari," teriaku mengingatkan anak istimewa itu. Tak tampak rasa malu, tak tampak rasa takut, hanya senyuman yang selalu menghiasi wajahnya. Segera menghentikan langkahnya, untuk menuju ke arahku. Rasyid kamu memang anak baik. Duniamu adalah duniamu, duniaku adalah dunia orang kebanyakan. Tak berapa lama, teman-temanku ikut menasehati dengan cara mereka. tampaknya Rasyid mendengarkan, walau entah apa yang dipikrkan, apakah nasihat itu masuk atau apa, yang jelas hanya sebongkah senyum yang ada di wajah lucunya.

Rasyid engkau memang istimewa, semua orang tidak mau dilahirkan sepertimu, semua orang tua tidak akan meminta pada Sang Pencipta, anak sepertimu. Semua guru, tidak akan memohon untuk mempunyai murid sepertimu, tetapi siapa yang berani melawan kuasa Allah, hanya dengan keikhlasan kasih sayang yang bulat, untuk mendapatkan Ridho, anugrah dariNyalah, hingga semuanya sanggup menemanimu. Rasyid, kamu memang istimewa, aku yakin bahwa Allah pasti telah menyediaka berjuta-juta kebahagiaan, kenikmatan di kehidupanmu dunia dan akherat, aamiin.