MUSIBAH BERSAMA
#Tagur Menulis ke - 19 (23)
Beberapa hari lalu, aku mendapat kabar cukup membuat khawatir keluargaku. Bagaimana tidak? Adik kandung dan suaminya telah dilanda kesulitan saat bernafas, sesak mulai mereka rasakan, lemas, batuk dan hampir tidak nafsu makan. Tak lama kemudian kabar hampir serupa pun aku terima, Bule dan keluarganya juga mengalami keadaan yang sama, hanya saja beda gejala, jika bule merasakan sakit disekitar lambung, batuk, dan tidak nafsu makan, jika suami dan anaknya batuk, serta tidak bisa mencium bau, dan lemas.
Inikah dampak tidak mengikuti protokol kesehatan, atau memang bencana kita bersama? Tuhan sudah memiliki Takdir yang tak akan pernah kita tahu batas dan tepinya, manusia hanya bisa berencana tapi Takdirlah yang menentukan. Bukan tak percaya adanya pandemi, tapi ini fakta wabah yang diberikan dengan suatu alasan. Mereka sudah memiliki tugas sendiri dari tuannya.
Agh.. Musibah yang tak kunjung usai, sekolah ditutup, masjid ditutup, proses jual beli harus tetap berjalan. Mau menyembuhkan pasien darimana? jika tidak punya obatnya! Ups..
Jaga pikiran agar tetap positif pun bisa membuat daya imun tubuh lebih baik, puasa, latihan pernafasan, dan minum serta makanan alami bisa jadi vitamin. Anggap ini musibah kita bersama saling support dan bantu Do'a adalah usaha kita. Semoga mimpi kelam ini segera berakhir dan kembali pada cahaya baru.
My rooms, 8/7/2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar