Rina Gustin Fajarwati

Sejak kecil ia hobi mencoret-coret buku, naluri yang haus akan ilmu pengetahuan membuatnya harus berjuang di toko buku Gramedia selama 3 tahun, hingga akhirnya ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rembulan Berteduh Dibalik Awan

#Menulis ke 86

Cahaya malam sangat dirindu oleh siapa saja yang suka akan kehadirannya, begitu pula binatang kecil yang suka bernyanyi jika melihat sinarnya. Ya.. Akulah rembulan, mahluk yang penuh semangat dan meneduhkan namun selalu takut akan tuhannya.

Begitu banyak kesempatan datang menghampirinya, namun tak sedikit pula yang ditolaknya. Bukan karena tak mampu tetapi dia selalu berusaha mengikuti kata hati dan mengukur kemampuan diri, sehingga tak mudah terpedaya.

Menjadi instan itu mudah, namun proses kematangan itulah yang diharapkan supaya mampu menghasilkan rasa yang nikmat. Pujian tidak menjadikannya seperti seekor bunglon, yang mudah berubah warna ketika berada di tempat baru. Pendiriannya memberi keteguhan dalam setiap usaha dan doa.

Bila mana cahaya rembulan itu kini tak nampak, bisa jadi ia sedang berteduh dibalik awan untuk menyendiri dan muhasabah diri.

Rahayu..

Bumiku, 1/11/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post