Rina Gustin Fajarwati

Sejak kecil ia hobi mencoret-coret buku, naluri yang haus akan ilmu pengetahuan membuatnya harus berjuang di toko buku Gramedia selama 3 tahun, hingga akhirnya ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tangisan Ibu Pertiwi

Langit pekat membisu membawa segumpal air mata

Kilat putih mata terbelalak suara gemuruh bersautan

Membentuk rasa takut akan hadirnya kemurkaan

Mereka bersiaga menjalani titah padukanya

Wajah-wajah cerah tak lagi memberi surga

Istana dalam rumah tangga tak lagi ceria

Anak kecil bercerita tak ada lagi suaranya

Hiburan dalam kotak kecil membuat mereka tertawa

Lupa budi pekerti ajaran leluhur

Kini Ibu pertiwi sedang menangis

Menagih janji pada setiap mahluknya

Untuk saling menghormati dan juga menghargai

Toleransi beragama dan berbudaya

Bumi adalah sandaran bagi penghuninya

Bila hati tak lagi peka menulis setiap ceritanya

Jumawa akan membelenggu mata hati mereka

Tercerai berai bagai anai-anai yang bertebaran

Cinta membawa ketulusan hati pada kesejatian diri

Sesungguhnya kebenaran hanya milik Allah dari segala firmannya.

RG, 11/1/22

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post