Cubitan Kecilku (26)
Tulisan ke-914
....
Teringat dulu ketika Aa masih kecil, bocah usia 4 tahunan. Melihat ayahnya yang sering sakit, tiba-tiba berucap dan menyuruh ayahnya menikah lagi. "Biar dah Bund, ayah nikah lagi" katanya dengan tenang. Bunda yang gelisah, jika ayah menikah lagi. Hi hi.
"Kenapa ayah kog disuruh nikah lagi?" Kataku.
Jawabannya luar biasa. " Ya Bunda, biar Bunda gak cape, ada yang urus ayah, ada juga yang masak" katanya dengan polos.
Waktu itu, kami menempati rumah dinas, tepatnya perumahan kepala sekolah, lumayan luas dibanding untuk guru. Namun, namanya rumah dinas yach sudah barang tentu sangat terbatas ruangannya. Ingat betul, mesin cuci saja letaknya bersebelahan dengan televisi. Sampai detik ini, mesin cucinya masih dipke. Alhamdulillah awet, bisa bantu nyucikan.
Tak kebayang, jika Mas menikah sungguhan waktu itu. Betapa merananya aku ya? Badanku tambah kurus bukan karena kurang makan. Kecemburuan itu akan selalu muncul dalam setiap ruang dan waktuku. ♥️ ini mungkin tak kan abadi. Ku kan pergi dan mengalah dari pada makan hati.
Kemudian Mas yakinkan hati ini. "Percayalah، aku akan setia dan tak kan menikah lagi" Kata Mas sambil memelukku dan mengecup keningku. "Itu kan hanya bahasanya anak kecil, jangan masukkan hati." Imbuh Mas.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
So sweet.... Anak kasihan lihat ibunya cape. Namun siapa yang mau diduakan haha.... Keren, Bun
Kiah inspiratif bunda. Luar biasa
Hehe...bgt lah bila wanita jujur. Pasti ga trma kl diduakan.
Padahal waktu kuliah, suka bela laki-laki berpoligami.
Sabar ya. Kren cerita yang menarik.
Terima kasih Bapak
Hehe...adik kecil bisa aja.... Salam sehat, Bu.
Terimakasih Bunda
Cermin yang indah
Terima kasih
Usia anak yang blm tahu arti sakit hati ya, Bu. Mantap ceritanya, Bu. Salam sukses selalu!
Ya Bunda, tahunya Bunda sibuk ngurus semuanya.
Keren kisahnya.
Terima kasih Bunda